Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 50 pegiat literasi di Kalimantan Barat mengikuti Bimbingan Teknis Pemberdayaan Komunitas Literasi yang dilaksanakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek bersama Balai Bahasa Kalimantan Barat.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari yang tujuan utamanya meningkatkan kompetensi anggota komunitas literasi, agar mereka semakin cakap dalam mengelola komunitasnya dan membuat program serta merealisasikan program tersebut," kata Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Dewi Nastiti Lestariningsih di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Rumah Pintar Punggur Cerdas Kubu Raya jadi Kampung Literasi Kemendikbudristek
Dia mengatakan dipililhnya Kalimantan Barat sebagai salah satu daerah sasaran kegiatan tersebut karena saat ini tingkat literasi masyarakat Kalbar berada di peringkat 3 terendah se-Indonesia.
"Untuk itu, kami merasa perlu untuk melakukan upaya peningkatan minat literasi masyarakat Kalbar. Diharapkan dari komunitas literasi yang mengikuti kegiatan ini bisa semakin gencar melaksanakan program literasi di tengah masyarakat, agar literasi masyarakat Kalbar semakin meningkat," tuturnya.
Baca juga: Kemendikbud kembangkan konsep perpustakaan digital
Dalam bimtek tersebut, peserta juga diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pembelajaran bahasa, membaca dan menulis khususnya menulis non-fiksi kreatif, seperti menulis artikel, opini, dan resensi buku.
Setelah mengikuti bimtek tersebut, pihaknya juga mengharapkan para peserta bisa meningkatkan kompetensi mereka dalam kegiatan atau aktivitas pengajaran kepada anak-anak usia dini.
Baca juga: Kemendikbud perkuat pendidikan sarjana terapan agar bisa cetak kreator dan inovator
"Dalam hal ini diharapkan anak-anak usia dini juga bisa membaca lantang sebuah cerita untuk didengarkan oleh anak-anak lainnya. Jadi harapan kami, materi-materi yang kita berikan tersebut kepada anggota komunitas ini bisa benar-benar diaplikasikan untuk masyarakat di sekitar mereka," katanya.
Di tempat yang sama, Dedi Ari Asfar. M, mewakili Balai Bahasa Kalimantan Barat, mengatakan dalam bimtek tersebut, pihaknya mengundang sejumlah komunitas literasi dan penulis di Kalimantan Barat.
"Mengingat Indeks Alibaca masyarakat Kalbar berada di posisi 3 akhir, kami berharap teman-teman komunitas ini nanti mampu untuk berpartisipasi dalam membantu peningkatan Indeks Alibaca itu sehingga Kalimantan Barat bisa lebih meningkat," katanya.
Baca juga: Pemerintah umumkan seleksi satu juta guru PPPK tahun 2021 bagi guru honorer
Baca juga: Kemendikbud pastikan sekolah penggerak akan terapkan kurikulum yang disempurnakan