Pontianak (ANTARA) - Balai Bahasa Kalimantan Barat terus melakukan dokumentasi dan inventarisasi bahasa daerah guna mempertahankan bahasa ibu tersebut tetap lestari sampai kapanpun.
"Bahasa daerah terus diinventarisasi dan produk akhirnya nanti berupa kamus. Sejauh ini dari penelitian sebelumnya ada sembilan kelompok besar bahasa daerah di Kalbar," ujar Penyuluh Bahasa dari Balai Bahasa Kalbar Hariyanto di Pontianak, Rabu.
Ia mencontoh saat ini sudah ada beberapa bahasa daerah yang dibuat dalam bentuk kamus seperti kamus bahasa Sambas berupa sinonim dan antonim. Kemudian dalam dua tahun ini pihaknya juga tengah melakukan morfologi bahasa Galik atau Golik dari Kabupaten Sanggau.
"Bentuk kamus adalah produk bahasa daerah nantinya. Kemudian aplikasi penerapan bisa dalam bentuk sastra bahasa daerah. Kemudian kami juga merekomendasikan agar masuk dalam mata pelajaran muatan lokal bahasa daerah masing-masih sesuai tempatnya," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan pihaknya saat ini juga terus melakukan pembinaan kepada lembaga atau komunitas bahasa daerah. Upaya ini dilakukan agar bahasa daerah atau bahasa ibu itu tetap lestari dan tidak hilang atas benturan bahasa asing.
"Prinsipnya Bahasa Indonesia harus diutamakan, bahasa daerah dilestarikan dan bahasa asing dikuasai," ucap dia.
Sebelumnya, Kepala Balai Bahasa Kalbar Anang Santosa mengatakan untuk revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Kalbar dari program nasional akan dimulai pada 2024 mendatang.
"Program revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Kalbar baru dimulai pada 2024 mendatang. Sejauh ini sudah 19 provinsi melakukannya. Pada 2024 mendatang seluruh provinsi di Indonesia menjalankan program revitalisasi bahasa daerah tersebut," kata dia.