Sambas (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sambas, Agus Supardan mengatakan persiapan pembentukan Lembaga Terpadu Satu Pintu (LTSP) TKI masih dalam proses dan ditargetkan mulai beroperasi awal 2017.
Dikatakannya untuk menunjang agar pembentukan LTSP TKI, pertengahan Desember ini peralatan akan dikirimkan oleh pemerintah pusat melalui Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Pertengahan Desember, BNP2TKI akan mengirimkan peralatan penunjang seperti komputer, akses komputer, alat pelatihan pelayanan. Dengan alat tersebut LTSP TKI bisa mengeluarkan paspor sendiri tidak lagi menginduk dari imigrasi, namun tenaga kerjanya juga dari imigrasi," katanya saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Ia menambahkan untuk kesiapan gedung merupakan tanggung jawab Pemda Kabupaten Sambas di mana telah menyiapkan gedung sementara bekas tempat pelatihan menjahit di kantor BPMPT.
"Menurut pihak BNP2TKI untuk gedung sementara yang kita siapkan, telah memenuhi standar tinggal perlu direnovasi sedikit," kata dia.
Ia berharap ke depan dengan hadirnya LTSP betul-betul dimanfaatkan karena dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat dipermudah lantaran sudah satu tempat.
"Semua pelayanan tentang administrasi untuk berangkat menjadi TKI sudah satu tempat nanti," ujarnya.
Sementara terkait menjadi TKI, ia mengajak masyarakat Sambas jika ingin menjadi TKI sebaiknya melalui jalur resmi. Menurutnya dengan demikian selain aman untuk para pekerja, tentu juga membuat tenang bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sebaliknya jika berangkat melalui jalur yang tidak resmi atau ilegal, risiko yang menimpa masyarakat ditanggung sendiri," katanya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Dikatakannya untuk menunjang agar pembentukan LTSP TKI, pertengahan Desember ini peralatan akan dikirimkan oleh pemerintah pusat melalui Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Pertengahan Desember, BNP2TKI akan mengirimkan peralatan penunjang seperti komputer, akses komputer, alat pelatihan pelayanan. Dengan alat tersebut LTSP TKI bisa mengeluarkan paspor sendiri tidak lagi menginduk dari imigrasi, namun tenaga kerjanya juga dari imigrasi," katanya saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Ia menambahkan untuk kesiapan gedung merupakan tanggung jawab Pemda Kabupaten Sambas di mana telah menyiapkan gedung sementara bekas tempat pelatihan menjahit di kantor BPMPT.
"Menurut pihak BNP2TKI untuk gedung sementara yang kita siapkan, telah memenuhi standar tinggal perlu direnovasi sedikit," kata dia.
Ia berharap ke depan dengan hadirnya LTSP betul-betul dimanfaatkan karena dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat dipermudah lantaran sudah satu tempat.
"Semua pelayanan tentang administrasi untuk berangkat menjadi TKI sudah satu tempat nanti," ujarnya.
Sementara terkait menjadi TKI, ia mengajak masyarakat Sambas jika ingin menjadi TKI sebaiknya melalui jalur resmi. Menurutnya dengan demikian selain aman untuk para pekerja, tentu juga membuat tenang bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sebaliknya jika berangkat melalui jalur yang tidak resmi atau ilegal, risiko yang menimpa masyarakat ditanggung sendiri," katanya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016