Pontianak (Antara Kalbar) - Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Tri Widodo Wahyu Utomo mengapresiasi komitmen pejabat Pemkot Pontianak yang berpandangan bahwa inovasi tidak cukup satu tahun berjalan tetapi memastikan kesinambungan.

"Di Pontianak selama ini inovasi yang ada bersama masyarakat sudah berjalan dengan baik. Itu tentu harus perlu diperkuat lagi agar menjadi tradisi tata kelola pemerintahan di sini, " ucapnya saat berada di Pontianak, Senin (27/2).

Tri menilai tanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan itu bukan hanya tanggung jawab aparatur, melainkan juga masyarakat. Sebab, semua kerja keras yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya tanpa hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

"Jadi program inovasi yang melibatkan masyarakat itu bertujuan ingin mensinergikan antara potensi yang ada di masyarakat dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah sehingga kinerja pemerintah itu jauh lebih baik dibanding yang selama ini ada, esensinya ke sana," ucapnya.

Diakuinya setiap tahun secara berkala melakukan evaluasi terhadap Kota Pontianak terkait apa yang sudah dilakukan di tahun-tahun yang lalu.

Dia menilai banyaknya penghargaan yang diterima Kota Pontianak menunjukkan apa yang terjadi di sini dengan proses-proses pembaharuan sudah mencapai hasil yang diinginkan. Salah satu indikator keberhasilannya adalah bagaimana respon masyarakat terhadap inovasi yang dilakukan Pemkot Pontianak.

"Jadi, kalau masyarakat itu lebih dilayani dan merasa puas dengan kinerja Pemkot maka itu yang utamanya. Hingga tahun 2016, dalam catatan kami ada sebanyak 156 inovasi yang dilakukan oleh seluruh SOPD Pemkot Pontianak," terangnya.

Tri menekankan, yang terpenting adalah bagaimana kelanjutan dari inovasi itu seperti apa sebab jika hanya dari segi jumlah kalau tidak bisa diimpelementasikan dan dilanjutkan, semua itu akan sia-sia.

Untuk itu, keberlanjutan inovasi itulah yang sedang didorong pihaknya melalui program tersebut. Pontianak menjadi kota pertama kalinya dilaksanakan program keberlanjutan inovasi dari sekian banyak daerah.

Kota Pontianak menjadi yang pertama di Indonesia dalam program evaluasi terhadap dampak inovasi.

"Dampak itu nanti bisa kita lihat bagaimana kinerja dari SOPD, kemudian bagaimana respon masyarakat dan bagaimana dampak lebih luas kepada pemerintah daerah," kata dia.


Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017