Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Muhammad Taufiq menyatakan bahwa semua pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dari tingkat dasar hingga tinggi wajib menerapkan artificial intelligence (AI).
"ASN bisa bekerja lebih baik lagi dengan menggunakan AI untuk menggantikan semua proses-proses manual," kata Muhammad Taufiq di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penggunaan kecerdasan buatan atau AI dan teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan di berbagai sektor, termasuk pelayanan publik.
Untuk itu, LAN sebagai lembaga yang salah satunya memiliki kewenangan memberikan pelatihan dan meningkatkan kompetensi bagi ASN mewajibkan setiap pelatihan dibarengi dengan memberikan pemahaman serta penerapan penggunaan AI.
Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pelayanan publik, kata Taufiq, pekerjaan akan makin mudah dan cepat sehingga layanan kepada masyarakat makin baik.
Baca juga: Teknologi 5G dan AI generatif mendukung transformasi industri manufaktur
"Kami sekarang mewajibkan semua ASN mulai dari pelatihan dasar sampai pelatihan kepemimpinan yang tertinggi mereka wajib paham AI dan bisa menggunakan kecerdasan buatan ini," tuturnya.
Saat ini, kata dia, ASN memang belum sepenuhnya paham terhadap AI. Akan tetapi, teknologi ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, LAN terus berupaya memberikan pemahaman kepada ASN.
Taufiq mengatakan bahwa teknologi harus bisa menghasilkan pelayanan yang lebih baik dan dapat memudahkan masyarakat.
"Teknologi harus bisa menghasilkan layanan yang lebih baik, yang lebih bisa mengangkat derajat manusia. Jadi, lebih mudah, lebih nyaman, lebih bermartabat, dan seterusnya," ujarnya.
Plt. Kepala LAN RI ini lantas menegaskan, "Jadi, sebenarnya AI tidak akan pernah bisa menggantikan manusia."
Baca juga: Cara memakai Meta AI yang baru rilis bagi pengguna WhatsApp Indonesia