Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Kalimantan Barat yang fokus dalam pemberantasan praktik kolusi korupsi dan nepotisme mengecam tindakan penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

"Kami melaknat tindakan biadab dan premanisme yang dialami Novel Baswedan," kata Juru Bicara Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Kalbar, Laili Khainur di Pontianak, Selasa.

Dalam tuntutannya, LSM Kalbar juga mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang dialami oleh Novel Baswedan.

"Kami juga meminta Presiden Joko Widodo agar memerintahkan Kapolri untuk memprioritaskan pengusutan dan penuntasan kasus ini dalam jangka waktu paling lambat 7x24 jam," katanya.

Selain itu, sejumlah LSM di Kalbar mendesak presiden melalui Kapolri dan pimpinan KPK memberikan jaminan keamanan kepada semua staf KPK dalam mengungkap kasus-kasus yang sedang ditangani. Kemudian menuntut DPR memberikan dukungan politik dalam penuntasan kasus yang kini sedang ditangani KPK, dan memperkuat fungsi KPK sebagai ujung tombak pemberantasan Korupsi, bukan malah ikut melemahkan, katanya.

"Kami juga meminta seluruh legislator dan senator daerah pemilihan Kalbar untuk bersikap tegas dan konsisten dalam upaya pemberantasan korupsi.

LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Kalbar, di antaranya Lembaga Gemawan, Kontak Rakyat Borneo, LPS AIR, AJI Pontianak, KRC2, GMNI Pontianak, Swandiri Institute, SPAK, PPSW Borneo, PEKA, SPBK, SAKsi, Komparasi Kalbar, JARI Borneo Barat, WWF Kalbar, FP3, dan KIPP.

Sebelumnya, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras sepulang shalat subuh pada Selasa.

"Benar Novel Baswedan disiram air keras, untuk sementara masih dalam perawatan," kata adik Novel, Taufik Baswedan, saat dikonfirmasi oleh Antara.

Istri Novel mengatakan suaminya disiram air keras di dekat rumah, dua rumah dari rumahnya.

Pelaku menyiramkan air keras ke Novel dari sepeda motornya saat Novel menengok ke belakang. "Air keras mengenai wajah," tambah Taufik.

Air keras itu mengenai sebagian wajah dan mata. Hingga saat ini Novel dalam kondisi sadar. "Tidak ada luka lain," ungkap Taufik.

Meski demikian Novel mungkin butuh menjalani perawatan inap di rumah sakit menurut Taufik.

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E).


(U.A057/N005) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017