Ketapang (Antara Kalbar) -Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ketapang Junaidi mengakui penyaluran bantuan perikanan untuk nelayan dan peternak ikan di wilayah itu belum merata dan tepat sasaran sehingga kerap menimbulkan kecemburuan di beberapa kalangan.
   
Ia mengakui, bantuan yang ada harus diberikan secara merata kepada pelaku usaha perikanan di daerah ini. Namun, jika keuangan daerah terbatas yang berujung tidak bisa mengakomodir seluruh nelayan yang ada, maka harus disampaikan secara terbuka kepada para nelayan.
   
Terkait hal itu, pihaknya siap untuk berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ketapang agar mensurvei terlebih dahulu dan mendata para nelayan yang berhak mendapat bantuan agar tepat sasaran.
   
Pak Uning (50) tokoh masyarakat nelayan di Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, menjelaskan saat ini data yang didapat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ketapang pada tahun 2016 lalu, jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Ketapang lebih dari 2.000 orang. "Bisa dibilang belum semuanya mendapat bantuan apalagi di daerah kepulauan seperti Pulau Bawal, Pulau Cempedak dan pulau lainnya," kata dia.
   
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini ada juga sebagian nelayan yang mendapat bantuan dari Pemkab Ketapang seperti pukat jaring, mesin dan lainnya dan itu pun belum merata.
   
Ia juga berharap kepada pemerintah agar dapat turun kelapangan karena saat ini  para nelayan kecil khususnya di Kabupaten Ketapang masih menggunakan mesin bekas yang diperbaiki untuk melaut dan alat pukat tangkap seadanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017