Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mengklaim ketersediaan berbagai komoditas pangan di kotanya dalam kondisi aman menjelang Ramadhan.

"Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) oleh TPID (tim pengendali inflasi daerah) tadi, hasilnya berbagai komoditas pangan di Kota Pontianak aman hingga empat bulan ke depannya," kata Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Pontianak Arwani di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan sebelum melakukan sidak, dari pertemuan pihaknya dengan lintas instansi dan para agen, juga dinyatakan stok pangan aman dan terkendali.

Menurut dia, sidak tersebut dilakukan untuk melihat stok berbagai pangan atau kebutuhan pokok apakah mencukupi atau tidak.

"Dari pantauan di lapangan, ada kenaikan harga untuk telur ayam ras tetapi tidak besar atau masih dalam batas wajar," ujarnya.

Hingga saat ini, menurut Arwani, pihaknya belum menemukan agen yang sengaja menumpuk barangnya untuk tujuan keuntungan atau lainnya.

"Selain melakukan sidak, kami juga melakukan imbauan kepada para agen dan lainnya, agar tidak menaikkan barang semaunya," katanya.

Sementara itu, Kabid Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Bappeda Kota Pontianak Derry Gunawan menyatakan dari hasil pemantauan sementara, hingga saat ini, berbagai kebutuhan pokok di Pontianak masih aman.

Menurut dia, pihaknya secara rutin melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memantau stok dan kelancaran distribusi berbagai kebutuhan pokok di Pontianak.

"Sidak dilakukan sebagai program dalam menekan inflasi. Kami berharap tidak ada pihak yang mengambil kesempatan dalam menghadapi hari-hari besar seperti menjelang Ramadhan ini," katanya.

Ahong, pegawai sebuah gudang di Jalan Komodor Yos Soedarso menyatakan stok barang di gudangnya yang khusus menyediakan bawang merah, bawang putih, kemiri, beras dan kacang tanah, dalam posisi cukup.

"Saat ini, pasokan cukup lancar sehingga berbagai kebutuhan pokok masih aman," katanya.

(U.A057/K007)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017