Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty mengajak semua lapisan masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat untuk ikut serta dalam mensukseskan program keluarga berencana di provinsi itu.
"Salah satu cara dalam mensukseskan program KB tersebut, yakni dengan menjalin komunikasi dan berdialog dengan semua lapisan masyarakat seperti yang kami gelar di Kubu Raya dan Kota Pontianak ini," kata Chandra Surapaty di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, BKKBN tidak akan sukses mencapai target dan sasarannya, kalau tidak mau melibatkan seluruh komponen masyarakat dan komponen pemerintah termasuk TNI/Polri dari pusat sampai ke desa-desa.
"Untuk itu saya datang ke Kalbar ini untuk bertemu dan melakukan komunikasi serta berdialog secara santai tapi serius, serius tapi santai supaya bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat," ungkapnya.
Menurut dia, bagi mereka yang tidak dapat menjawab salam yang ia berikan kepada peserta yang hadir, maka mereka itu orang-orang tersebut tidak mampu berkomunikasi.
"Orang-orang seperti ini harus belajar, kekurangan bangsa Indonesia sebenarnya adalah tak mampu berkomunikasi," kata Surya.
Ia berharap, dengan kegiatan silaturahim seperti ini masyarakat Kalbar dapat bersatu dalam rangka menyukseskan program-program KKBPK yang salah satunya ialah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk dalam menghadapi tantangan masalah kependudukan.
"Selain dari kuantitas penduduk yang harus dikendalikan, kemudian laju pertumbuhan penduduk juga harus diturunkan, angka kelahiran total yaitu jumlah anak pro wanita harus diturunkan dan juga harus meningkatkan kualitas penduduk, itulah program KB yang saat ini digaungkan kembali," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan diambilnya kegiatan ngopi bareng karena sangat efektif untuk melakukan komunikasi.
"Saya sependapat dengan kepala BKKBN pusat, bahwa komunikasi merupakan modal utama dalam rangka menyampaikan pesan-pesan pembangunan, revolusi mental, pendidikan kependudukan bagi remaja dan pesan keluarga kecil dan bahagia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Salah satu cara dalam mensukseskan program KB tersebut, yakni dengan menjalin komunikasi dan berdialog dengan semua lapisan masyarakat seperti yang kami gelar di Kubu Raya dan Kota Pontianak ini," kata Chandra Surapaty di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, BKKBN tidak akan sukses mencapai target dan sasarannya, kalau tidak mau melibatkan seluruh komponen masyarakat dan komponen pemerintah termasuk TNI/Polri dari pusat sampai ke desa-desa.
"Untuk itu saya datang ke Kalbar ini untuk bertemu dan melakukan komunikasi serta berdialog secara santai tapi serius, serius tapi santai supaya bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat," ungkapnya.
Menurut dia, bagi mereka yang tidak dapat menjawab salam yang ia berikan kepada peserta yang hadir, maka mereka itu orang-orang tersebut tidak mampu berkomunikasi.
"Orang-orang seperti ini harus belajar, kekurangan bangsa Indonesia sebenarnya adalah tak mampu berkomunikasi," kata Surya.
Ia berharap, dengan kegiatan silaturahim seperti ini masyarakat Kalbar dapat bersatu dalam rangka menyukseskan program-program KKBPK yang salah satunya ialah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk dalam menghadapi tantangan masalah kependudukan.
"Selain dari kuantitas penduduk yang harus dikendalikan, kemudian laju pertumbuhan penduduk juga harus diturunkan, angka kelahiran total yaitu jumlah anak pro wanita harus diturunkan dan juga harus meningkatkan kualitas penduduk, itulah program KB yang saat ini digaungkan kembali," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan diambilnya kegiatan ngopi bareng karena sangat efektif untuk melakukan komunikasi.
"Saya sependapat dengan kepala BKKBN pusat, bahwa komunikasi merupakan modal utama dalam rangka menyampaikan pesan-pesan pembangunan, revolusi mental, pendidikan kependudukan bagi remaja dan pesan keluarga kecil dan bahagia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017