Putussibau (Antara Kalbar) - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Erwin mengatakan dari identifikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut karena faktor kesengajaan dilakukan orang-orang tertentu.

"Persoalan karhutla menjadi perhatian serius baik secara nasional maupun internasional, pelakunya mesti ditindak tegas," kata Kapolda melalui Amanatnya disampaikan Wabup Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero pada Apel Operasi Pol Bina Karuna 2017 dalam rangka pencegahan karhutla di Putussibau ibu kota Kapuas Hulu, Jumat.

Disampaikan Antonius, dari tahun ke tahun titik api atau hotspot di wilayah Kalimantan Barat mengalami penurunan.

Pada Tahun 2013 terdapat 3. 219 titik, tahun 2014 sebanyak 5. 277 hotspot, tahun 2015 sebanyak 2. 724 hotspot, pada tahun 2016 sebanyak 1. 565 hotspot, sedangkan untuk tahun ini baru 13 - 28 titik api.

" Saat ini titik api terdapat di Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu Ketapang dan Kabupaten Sintang," jelasnya.

Dalam amanat tersebut, Kapolda juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama - sama mencegah terjadinya Karhutla.

Menurut Kapolda, kata Antonius Karhutla sangat berdampak terhadap kehidupan sehari - hari, selain mengganggu kesehatan juga mengganggu aktivitas transportasi dan proses belajar mengajar di sekolah.

Bahkan Kapolda dalam amanatnya, Kapolda dengan tegas agar pelaku karhutla ditindak tegas sesuai aturan perundang - undangan yang berlaku.

Apel Operasi Pol Bina Karuna 2017, dalam rangka pencegahan terhadap karhutla di wilayah hukum Polres Kapuas Hulu, di hadiri seluruh pimpinan Forkompinda Kapuas Hulu, termasuk para camat dan kepala desa serta tim pemadam karhutla dengan membawa seluruh perlengkapan pemadam karhutla.

(T.KR-TFT/B/M019/M019) 04-08-2017 12:19:19

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017