Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor Kementerian Agama Singkawang sedang melakukan pendataan hewan kurban khususnya kepada masjid-masjid yang akan melaksanakan pemotongan hewan kurban.


"Kita sedang melakukan pendataan, paling tidak sekitar H-2 Idul Adha datanya sudah masuk semua ke kita," kata Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Singkawang, Muchlis, di Singkawang, Kamis.


Meski belum mengetahui jumlah hewan yang akan dikurbankan, dia meyakini tahun ini akan terjadi peningkatan. "Kalau tahun lalu ada sekitar 600an ekor, tahun ini insya Allah bisa meningkat," ujarnya.

Menurutnya, ibadah Kurban merupakan contoh daripada Nabi Ibrahim, maka bagi masyarakat Muslim yang mampu diharapkan bisa berkurban pada tahun ini.

Dan kurban itu menurutnya bukan berarti selesai sekali kurban setelah itu sudah. Tapi selama orang itu punya kemampuan untuk berkurban, maka setiap tahun dia boleh melakukan pemotongan hewan Kurban.

"Jadi, untuk sapi sebanyak 7 orang, sedangkan kambing 1 orang," ungkapnya.

Di samping mengajak umat Muslim untuk mau berkurban, pihaknya juga telah menggelar pelatihan pemotongan hewan kurban kepada 100 orang tukang potong hewan Kurban.

"Jadi pelatihan itu kita tujukan kepada orang-orang yang akan melakukan pemotongan hewan kurban," katanya.

Tujuannya, jelas dia, agar orang-orang yang akan melakukan pemotongan hewan kurban itu tahu tata cara pemotongan hewan kurban yang sesuai dengan syariah Islam dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Menurutnya, yang harus diketahui oleh tukang potong hewan adalah syarat dan rukun memotong. Misalnya, menggunakan pisau yang tajam, diniatkan betul-betul karena Allah, disunnahkan menghadap kiblat, berpakaian yang bersih, dan mempunyai karakter dan akhlak yang bagus.

Jadi, ujarnya, orang yang memotong hewan Kurban itu tidak boleh sembarangan.

"Karena hasil dari hewan yang dipotong itu dimakan oleh orang lain dan harus menjadi barokah, bukan mendatangkan suatu penyakit," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017