Pontianak (Antara Kalbar) - Deputi Direktur LSM Sampan Kalimantan, Denni Nurdwiansyah mengatakan pihaknya bersama masyarakat pesisir bentang pantai Padang Tikar Kabupaten Kubu Raya, terus berkomitmen melakukan penanaman dan perlindungan terhadap pohon-pohon mangrove sebagai langkah mencegah abrasi di wilayah tersebut.
"Penanaman dan perlindungan terhadap pohon dan hutan mangrove rutin kami lakukan bersama masyarakat setempat dalam melestarikan hutan mangrove dan mencegah abrasi pantai," kata Denni di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan, penanaman mangrove itu tidak hanya dilakukan di pesisir pantai Dusun Suka Mulya, Desa Nipah Panjang saja. Namun penanaman tersebut juga dilakukan di pesisir pantai di seluruh Kecamatan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya.
"Hal itu kami lakukan untuk memperkaya jenis-jenis Mangrove yang ada salah satunya sudah termasuk langka, seperti dari hasil riset yang sudah kami lakukan di mana di wilayah bentang pesisir Padang Tikar, tercatat sebanyak 67 spesies Mangrove, termasuk ada beberapa yang langka dan sedang kami tanaman dan kembangkan kembali," ungkapnya.
Ia menambahkan, penanaman kembali pohon-pohon Mangrove itu juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya abrasi apalagi kondisi abrasi di wilayah ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Selain itu, dengan menjaga keutuhan hutan Mangrove ini juga untuk memperkaya pakan lebah, kelulut dan kepiting yang kemudian dapat dijadikan unggulan dalam memajukan ekonomi masyarakat setempat.
"Dalam setahun ini, kami sudah membibitkan Mangrove sebanyak 1.000 lebih, dan ini akan terus kami kembangkan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Nipah Panjang, Mustafa Judin mengatakan sejak 2013, masuknya LSM Sampan Kalimantan banyak kemajuan terhadap desanya.
"Banyak yang sudah mereka realisasikan seperti embung, sekat kanal, budidaya madu dan kepiting dan track Mangrove yang baru saja diresmikan oleh sekda Kalbar dan bupati Kubu Raya. Saya berharap kemajuan yang sudah dicapai itu dapat berkelanjutan dan mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Penanaman dan perlindungan terhadap pohon dan hutan mangrove rutin kami lakukan bersama masyarakat setempat dalam melestarikan hutan mangrove dan mencegah abrasi pantai," kata Denni di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan, penanaman mangrove itu tidak hanya dilakukan di pesisir pantai Dusun Suka Mulya, Desa Nipah Panjang saja. Namun penanaman tersebut juga dilakukan di pesisir pantai di seluruh Kecamatan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya.
"Hal itu kami lakukan untuk memperkaya jenis-jenis Mangrove yang ada salah satunya sudah termasuk langka, seperti dari hasil riset yang sudah kami lakukan di mana di wilayah bentang pesisir Padang Tikar, tercatat sebanyak 67 spesies Mangrove, termasuk ada beberapa yang langka dan sedang kami tanaman dan kembangkan kembali," ungkapnya.
Ia menambahkan, penanaman kembali pohon-pohon Mangrove itu juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya abrasi apalagi kondisi abrasi di wilayah ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Selain itu, dengan menjaga keutuhan hutan Mangrove ini juga untuk memperkaya pakan lebah, kelulut dan kepiting yang kemudian dapat dijadikan unggulan dalam memajukan ekonomi masyarakat setempat.
"Dalam setahun ini, kami sudah membibitkan Mangrove sebanyak 1.000 lebih, dan ini akan terus kami kembangkan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Nipah Panjang, Mustafa Judin mengatakan sejak 2013, masuknya LSM Sampan Kalimantan banyak kemajuan terhadap desanya.
"Banyak yang sudah mereka realisasikan seperti embung, sekat kanal, budidaya madu dan kepiting dan track Mangrove yang baru saja diresmikan oleh sekda Kalbar dan bupati Kubu Raya. Saya berharap kemajuan yang sudah dicapai itu dapat berkelanjutan dan mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017