Pontianak (Antara Kalbar) - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Pontianak, Rabu, menggelar donor darah massal dengan tema "Indonesia Berdonor".
Ketua Panitia, Sri Rahayu di Pontianak, mengatakan Indonesia Berdonor ini digelar rutin setiap dua kali setahun, yakni bulan Maret dan September.
"Kegiatan ini serentak dilaksanakan di seluruh RRI di Indonesia," ujarnya.
Sri menambahkan, donor darah ini melibatkan berbagai pihak yang ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya, baik dari Kodam XII/Tanjungpura, Polda Kalbar, Lantamal XII Pontianak, IPDN, instansi, masyarakat hingga pelajar.
Menurut dia, inisiasinya donor darah secara massal itu karena kebutuhan darah di Pontianak masih sangat banyak. Apalagi sebagai ibu kota provinsi, rumah sakit di Pontianak menjadi rujukan kabupaten/kota yang ada di Kalbar.
"Makanya Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak selalu kekurangan darah," ungkapnya.
Indonesia Berdonor merupakan salah satu strategi untuk menjaga kesehatan dan produktivitas. Dirinya yakin, target 200 pendonor bisa tercapai dalam waktu sehari.
Namun ia juga menyayangkan, dari sekian banyak pendonor, anak-anak yang sudah berusia 17 tahun masih minim keikutsertaannya dalam donor darah itu.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga ikut mendonorkan darahnya. Ia menyambut baik digelarnya kegiatan itu, karena sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan darah.
Menurut dia, masih banyak masyarakat yang belum mengerti dan memahami manfaat berdonor salah satunya adalah untuk kesehatan. "Saat ini kami sedang membuat database para pendonor di Kota Pontianak yang rutin dan siap sewaktu-waktu jika diperlukan," tuturnya.
Ia menyebut, kepengurusan PMI Kota Pontianak terus berupaya berinovasi dan bekreativitas bagaimana mengajak warga untuk secara sukarela berdonor darah.
Kebutuhan darah di Kota Pontianak berkisar antara 80 - 120 kantong darah. Sedangkan ketersediaan stok darah per hari rata-rata 40 - 60 kantong darah atau masih kurang.
Edi mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak segan datang ke PMI maupun kegiatan donor massal dalam berbagi dengan sesama. "Sebab darah ini kan tidak bisa diproduksi, hanya bisa didapat dari manusia," katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Ketua Panitia, Sri Rahayu di Pontianak, mengatakan Indonesia Berdonor ini digelar rutin setiap dua kali setahun, yakni bulan Maret dan September.
"Kegiatan ini serentak dilaksanakan di seluruh RRI di Indonesia," ujarnya.
Sri menambahkan, donor darah ini melibatkan berbagai pihak yang ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya, baik dari Kodam XII/Tanjungpura, Polda Kalbar, Lantamal XII Pontianak, IPDN, instansi, masyarakat hingga pelajar.
Menurut dia, inisiasinya donor darah secara massal itu karena kebutuhan darah di Pontianak masih sangat banyak. Apalagi sebagai ibu kota provinsi, rumah sakit di Pontianak menjadi rujukan kabupaten/kota yang ada di Kalbar.
"Makanya Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak selalu kekurangan darah," ungkapnya.
Indonesia Berdonor merupakan salah satu strategi untuk menjaga kesehatan dan produktivitas. Dirinya yakin, target 200 pendonor bisa tercapai dalam waktu sehari.
Namun ia juga menyayangkan, dari sekian banyak pendonor, anak-anak yang sudah berusia 17 tahun masih minim keikutsertaannya dalam donor darah itu.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga ikut mendonorkan darahnya. Ia menyambut baik digelarnya kegiatan itu, karena sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan darah.
Menurut dia, masih banyak masyarakat yang belum mengerti dan memahami manfaat berdonor salah satunya adalah untuk kesehatan. "Saat ini kami sedang membuat database para pendonor di Kota Pontianak yang rutin dan siap sewaktu-waktu jika diperlukan," tuturnya.
Ia menyebut, kepengurusan PMI Kota Pontianak terus berupaya berinovasi dan bekreativitas bagaimana mengajak warga untuk secara sukarela berdonor darah.
Kebutuhan darah di Kota Pontianak berkisar antara 80 - 120 kantong darah. Sedangkan ketersediaan stok darah per hari rata-rata 40 - 60 kantong darah atau masih kurang.
Edi mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak segan datang ke PMI maupun kegiatan donor massal dalam berbagi dengan sesama. "Sebab darah ini kan tidak bisa diproduksi, hanya bisa didapat dari manusia," katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017