Putussibau (Antara Kalbar) - Warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mendukung rencana pemutaran kembali film G30SPKI untuk ditonton oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah.

"Saya sebagai warga peratasan sangat mendukung rencana Panglima TNI untuk mengajak semua lapisan masyarakat nonton bareng (nobar) pemutaran film G30SPKI," kata Tokoh masyarakat perbatasan, Heny Sudayat di Putussibau, Rabu.

Menurut Sudayat, pemutaran kembali film G30SPKI itu dapat mengingatkan kita sebagai warga negara Indonesia, begitu beratnya para pendiri bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara tercinta ini.

Sehingga, kata Sudayat, sangat tidak pantas jika kemerdekaan yang sudah diraih itu tidak diisi dengan hal - hal yang bisa lebih meningkatkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Yang perlu kita tanamkan rasa persatuan dan kesatuan, sebagai warga negara yang terlahir dari kebhinekaan, kita jangan mau di adu domba," kata Sudayat.

Ia mengatakan, "sebagai wujud rasa syukur kita atas kenikmatan kemerdekaan, maka kita mesti mengisi kemerdekaan dengan membangun dan menjaga kedaulatan NKRI".

"Kita tidak bisa melupakan sejarah perjuangan baik pahlawan yang merebut kemerdekaan maupun pahlawan revolusi," kata Sudayat menegaskan.

Dirinya berharap dengan pemutaran kembali film G30SPKI yang akan dipertontonkan ke masyarakat, dapat menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk mengingat kembali, bagaimana pedihnya sejarah silam yang telah banyak memakan korban.

Ia juga merasakan saat ini ujian negara Indonesia sangat hebat, bahkan ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin memecah belahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Justru, kata Sudayat, para elit politik memanfaatkan situasi ditengah goncangnya persatuan dan kesatuan, demi unuk kekuasaan dan kepentingan, tanpa memikirkan betapa besarnya kepentingan bangsa Indonesia

"Saya rasa pemutaran film bersejarah itu dapat dijadikan pemersatu bangsa, dan saya berharap bukan hanya film G30SPKI saja, film perjuangan sejarah Indonesia perlu juga di pertontonkan secara terbuka kepada masyarakat," pinta Sudayat.


Pewarta: Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017