Pontianak  (Antara Kalbar) - Ketua Umum DPD Real Estate Indonesia (REI) Kalbar, Sukiryanto mengatakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) khususnya untuk berpenghasilan tidak tetap akan kesulitan dalam Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

"Padahal kita tahu justru orang yang tidak berpenghasilan tetaplah yang lebih dominan butuh rumah KPR subsidi. Seharusnya KPR subsdi tersebut diperuntukkan bagi orang yang tidak berpenghasilan tetap," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia menyebutkan pada tahun ini REI Kalbar sudah membangun rumah subsidi sebanyak 5.000 unit. Namun baru sekitar 3.000 unit realisasi KPR subsidi yang disetujui perbankan lantaran belum memenuhi persyaratan dan satu di antaranya tidak berpenghasilan tetap.

"Tahun ini target rumah untuk MBR yang kita bangun 7.063 unit. Semoga antara pembangunan dan realisasi penjualan rumah terutama untuk kredit rumah bisa seimbang," kata dia.

Terkait pembiayaan perumahan mikro yang baru-baru ini dicanangkan pemerintah melalui perbankan yang ditunjuk untuk berpenghasilan tidak tetap sangat ia respons positif.

"Hadirnya pembiayaan mikro perumahan tersebut menjadi jawaban persoalan yang ada di Kalbar seperti yang sudah dikemukakan yakni terkendala penghasilan tidak tetap. Kita REI sambut baik," kata dia.

Dengan pembiayaan rumah mikro, Sukiryanto optimistis realisasi program sejuta rumah akan mudah diwujudkan oleh pengembang.

"Kita membangun untuk bisa dibeli. Jangan kita hanya membangun namun dalam pembeli tidak ada. Tidak ada dalam arti aturan bagi konsumen untuk membeli ribet. Hadirnya pembiayaan rumah mikro sangat tepat. Selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat juga akan mendorong berkembangnya sektor properti di Kalbar," papar dia.

Dalam proyek pembiayaan mikro perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melalui Ditjen Pembiayaan Perumahan menggandeng Bank BRI dan Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Pelaksanaan proyek tersebut dilakukan di 16 provinsi yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Banten, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku.


(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017