Pontianak (Antara Kalbar) - Kota Pontianak menjadi yang terdepan dalam menerapkan kurikulum 13 (K-13), kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Paryono.

"Sebagai kota dengan bidang telekomunikasi yang lancar dan mudah mendapatkan akses teknologi, maka penerapan K13 sudah kami dilakukan sejak beberapa tahun lalu," kata Paryono di Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan, karena Pontianak termasuk salah satu daerah terdepan yang mempunyai potensi komunikasi yang lancar dan teknologi yang mudah didapat, maka pihaknya tetap menerapkan teknologi pembelajaran yang sudah mengacu ke teknologi modern.

"Strategi diterapkan, misalnya untuk menghadapi masalah kondisi sarana yang mungkin tidak merata peralatannya sehingga dibentuklah sekolah-sekolah model, yakni sekolah yang dengan keterbatasannya bisa berupaya mandiri dengan sumber daya yang ada, untuk meningkatkan mutu atau kualitas satuan pendidikan, baik di bidang akademik dan ekstrakurikuler," ujarnya.

Hal itu, dilakukan sebagaimana amanat Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan wajib membentuk watak dan karakter anak, katanya.

Watak dan karakter ini lantas diisi dengan konten yang mengangkat akhlak mulia. Dengan demikian, karakter posisi akan terbentuk, yang landasannya, berasal dari nilai-nilai dalam agama.

"Karena tidak bisa dipungkiri juga kadang ada karakter negatif yang didapat anak dari luar sekolah, sehingga penguatan watak dan karakter positif terus dilakukan. Karakter negatif itu bisa hadir dari kuatnya arus globalisasi atau bahkan kecanggihan teknologi, sehingga tidak jarang, tayangan di televisi juga banyak yang vulgar yang tidak cocok untuk anak-anak," katanya.

Menurut dia, pencanangan pendidikan karakter tersebut sudah dilakukan sejak 2012 oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

(A057/N005) 

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017