Pontianak (Antara Kalbar) - Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) akan menggelar "kenduri" e-UKM di Kota Pontianak, 7 November 2017.

"Pontianak adalah kota ketujuh yang menjadi tuan rumah Kenduri e-UKM, yakni Yogyakarta, Makassar, Bandung, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Kota Pontianak," kata Ketua Umum idEA, E Marinto dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Jumat.

Setelah Pontianak akan ada 4 kota lain yang akan jadi tuan rumah Kenduri e-UKM yaitu, Balikpapan, Semarang, Denpasar, dan Solo.

Kenduri yang bermakna "selamatan" atau semangat baru yang menjadi dasar dari
dilaksanakan acara pelatihan atau workshop untuk e-UKM di 11 kota ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan e-Commerce di Indonesia melalui stimulus dan pembekalan kepada pelaku UKM. Setelah acara ini, mereka diharapkan makin mampu memanfaatkan teknologi dan kanal digital sampai marketplace untuk mengembangkan dan memasarkan usahanya.

"Program-program pemberdayaan e-UKM akan terus kami gelar di berbagai daerah di Indonesia. Diharapkan program Kenduri e-UKM ini dapat memberikan pembekalan, jaringan baru, dan solusi untuk para pelaku UMKM untuk bertransformasi secara digital agar bisa berdagang secara online lebih cepat, aman, dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada pembelinya. Sehingga e-Commerce menjadi solusi dalam menciptakan multipliereffect terhadap tumbuhnya perekonomian nasional," ujarnya.

Progam pelatihan satu hari penuh ini akan membahas delapan topik diantaranya, pembukaan oleh Kadis Perindagkop Kota Pontianak, Haryadi; kemudian Pengantar Industri E-Commerce Indonesia; Pemasaran Digital dengan Facebook; Pengalaman Berdagang dengan Instagram dan Kekuatan Konten; Branding adalah Nilai Tambah; Social Payment Untuk Bisnis UKM; Data Ekonomi Indonesa bersama BCA; Sukses Jualan di Marketplace.

Kontribusi UMKM kepada PDB Indonesia yang dilansir dari beberapa media sudah
mencapai 60 persen sehingga idEA selaku wadah berkumpul pelaku dan atau perusahaan ecommerce dan pendukungnya akan terus konsisten memberikan program edukasi bersama pemerintah daerah baik provinsi dan kota untuk mendorong program penguatan UMKM salah satunya adalah melalui akses pasar.

Sehingga akses pasar di era e-commerce bisa dimanfaatkan secara luas untuk UMKM baik pasar domestik maupun pasar global. Kenduri e-UKM idEA akan menargetkan untuk mengedukasi 2000 pelaku UMKM yang berasal dari 11 provinsi.
Tidak sampai tahap edukasi, idEA juga akan mendata lebih dari 1000 produk
unggulan di masing- masing provinsi agar kedepannya dapat berkolaborasi dengan platform marketplace atau solusi e- commerce lainnya untuk menembus pasar domestik dan global, katanya.

Target tersebut juga menjadi tantangan dan misi idEA agar transformasi digital pelaku UMKM dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Harapannya, di tahun 2018 akan lebih banyak program kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi dan akses pasar kepada pelaku usaha baik produk unggulan daerah maupun usaha mikro.


Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017