Pontianak (Antara Kalbar) - Head of Network Services BNI Wilayah Kalimantan Barat, Suhardi Petrus mengatakan hadirnya Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang baru diluncurkan akan memberi keuntungan bagi nasabah dan perbankan itu sendiri.

"Kami mendukung dan siap menjalankan program nasional ini. Kendati GPN memiliki dampak positif dan negatif untuk perbankan. Misalnya pendapatan fee based yang berasal dari transaksi ATM akan menurun," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Namun di sisi lainnya dikatakan Suhardi bahwa GPN juga membuat belanja perbankan untuk pengadaan dan perawatan infrastruktur menjadi jauh berkurang. Lebih diuntungkan lagi adalah para nasabah.

"Bagi perbankan yang jelas pasti akan lebih efisien terkait belanja modal untuk pengadaan peralatan dan infrastruktur. Bagi nasabah juga lebih efisien karena merchant discount rate kan hanya 1 persen, dari sebelumnya 2 -3 persen," jelas dia.

Kembali ia menyebutkan sistem GPN akan sangat memudahkan perbankan dan nasabah. Ujung-ujungnya tingkat transaksi akan meningkat, dan berdampak pada meningkatnya perekonomian.

"Untuk tantangan relatif tidak ada bagi perbankan. Soalnya segala infrastruktur sudah disiapkan lembaga yang mengurusi standardisasi teknologi, termasuk proses transaksinya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar mengatakan, segala infrastruktur dan perangkat lainnya sudah dipersiapkan untuk menghadapi GPN.

"Kita mengimbau masyarakat agar mulai beralih menggunakan kartu debit berlogo GPN mulai 1 Januari 2018. Dengan kartu debit GPN ini akan memudahkan masyarakat untuk bertransaksi karena fee transaksi lebih murah," jelas diam

Dwi memaparkan, kartu debit GPN bisa didapatkan dengan menukarkan di masing-masing bank. Nantinya ketika menukar kartu debit dengan yang mempunyai logo GPN nasabah akan diberikan dua pilihan tergantung masing-masing bank.

"Dua pilihan ini adalah kartu debit berlogo GPN saja atau yang berlogo prinsipal asing. Karena debit logo GPN tidak boleh memiliki logo prinsipal asing. Jika ingin menggunakan logo prinsipal asing, nasabah harus membuat kartu terpisah di luar GPN," papar dia.

Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga sasaran utama implementasi GPN yaitu pertama, menciptakan ekosistem sistem pembayaran yang saling interkoneksi, interoperabilitas dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi yang mencakup otorisasi, kliring dan setelmen secara domestik.

Kedua, meningkatkan perlindungan konsumen antara lain melalui pengamanan data transaksi nasabah dalam setiap transaksi.

Ketiga, meyakinkan ketersediaan dan integritas data transaksi sistem pembayaran nasional guna mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter, efisiensi intermediasi dan resiliensi sistem keuangan.

"Selain itu GPN juga dihadirkan sebagai backbone guna memberikan dukungan penuh bagi program-program pemerintah termasuk penyaluran bantuan sosial non tunai, elektronifikasi jalan tol dan transportasi publik, keuangan inklusif dan pengembangan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik sebagaimana yang telah dimandatkan dalam Perpres No. 74 Tahun 2017 tentang Roadmap E-commerce," jelas dia.


(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017