Putussibau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalimantan Barat, Yoseph Alexander mengatakan dana desa untuk desa di Kalimantan Barat tahun 2018 naik menjadi Rp1,6 triliun.
"Dana desa tahun depan sebesar Rp1,6 triliun untuk desa yang ada di Kalbar, mengalami kenaikan 71,55 miliar dari tahun sebelumnya," kata Alexander saat membuka Bursa Inovasi Desa di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Jumat.
Ia menjelaskan bertambahnya dana desa itu untuk desa di kabupaten yang masih tertinggal, salah satunya Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut Alexander, dari 71,55 persen penambahan dana desa, 11, 55 persen diantaranya untuk desa di Kapuas Hulu, karena memang masih kategori kabupaten tertinggal.
"Tidak semua kabupaten mendapatkan penambahan dana desa, untuk desa tertinggal sudah pasti mendapatkan penambahan dana tersebut," ucap dia.
Meskipun demikian, Alxander menegaskan dengan bertambahnya dana desa seharusnya menjadi motivasi dalam mengejar ketertinggalan desa, sebab jika desa maju dan sejahtera maka Indonesia juga maju dan sejahtera.
Selain itu, Alexander juga mengatakan tiga tahun berturut - turut sejak 2015 dana desa mengalami peningkatan, namun penggunaan dana desa itu masih sebatas kegiatan fisik dan sangat sedikit yang mengarah kepada pemberdayaan.
Sehingga kata Alexander, untuk penggunaan dana desa pada tahun depan mesti banyak untuk pemberdayaan di masyarakat dan tertuang dalam APBDes.
" Selama ini dana desa lebih banyak untuk kegiatan fisik, justru kegiatan pemberdayaan sangat sedikit padahal tujuan dana desa itu untuk pemberdayaan," kata Alaxander.
Dirinya mengimbau agar penggunaan dana desa sesuai aturan yang berlaku dan harus dilaksanakan secara terbuka mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
" Masyarakat harus dilibatkan dalam pengelolaan dana desa mulai daru perencanaan hingga pelaksanaan, sehingga pengelolaan dana desa sesuai kebutuhan masyarakat di masing - masing desa," imbau Alexander
(KR-TFT/M019)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dana desa tahun depan sebesar Rp1,6 triliun untuk desa yang ada di Kalbar, mengalami kenaikan 71,55 miliar dari tahun sebelumnya," kata Alexander saat membuka Bursa Inovasi Desa di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Jumat.
Ia menjelaskan bertambahnya dana desa itu untuk desa di kabupaten yang masih tertinggal, salah satunya Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut Alexander, dari 71,55 persen penambahan dana desa, 11, 55 persen diantaranya untuk desa di Kapuas Hulu, karena memang masih kategori kabupaten tertinggal.
"Tidak semua kabupaten mendapatkan penambahan dana desa, untuk desa tertinggal sudah pasti mendapatkan penambahan dana tersebut," ucap dia.
Meskipun demikian, Alxander menegaskan dengan bertambahnya dana desa seharusnya menjadi motivasi dalam mengejar ketertinggalan desa, sebab jika desa maju dan sejahtera maka Indonesia juga maju dan sejahtera.
Selain itu, Alexander juga mengatakan tiga tahun berturut - turut sejak 2015 dana desa mengalami peningkatan, namun penggunaan dana desa itu masih sebatas kegiatan fisik dan sangat sedikit yang mengarah kepada pemberdayaan.
Sehingga kata Alexander, untuk penggunaan dana desa pada tahun depan mesti banyak untuk pemberdayaan di masyarakat dan tertuang dalam APBDes.
" Selama ini dana desa lebih banyak untuk kegiatan fisik, justru kegiatan pemberdayaan sangat sedikit padahal tujuan dana desa itu untuk pemberdayaan," kata Alaxander.
Dirinya mengimbau agar penggunaan dana desa sesuai aturan yang berlaku dan harus dilaksanakan secara terbuka mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
" Masyarakat harus dilibatkan dalam pengelolaan dana desa mulai daru perencanaan hingga pelaksanaan, sehingga pengelolaan dana desa sesuai kebutuhan masyarakat di masing - masing desa," imbau Alexander
(KR-TFT/M019)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017