Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalbar Muhammad Ridwan mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pengawasan pada penerapan harga eceran tertinggi (HET) beras kualitas medium di provinsi itu.

"Terus terang saja, hingga saat ini kami masih kesulitan mengawasi HET beras kualiatas medium karena minimnya peredaran beras medium ini di pasar. Makanya, pengawasan ini akan kami maksimalkan nantinya," kata Ridwan di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, berdasarkan surat edaran dari Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah diminta untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, salah satunya adalah harga beras. Untuk itu, Disperindag mengambil langkah dengan menggelar operasi pasar untuk jenis beras medium.

"Beras medium susah didapat sehingga kami lakukan operasi pasar bekerja sama dengan distributor-distributor dan Bulog agar beras medium tetap tersedia di seluruh pasar," tuturnya.

Ridwan menjelaskan, HET beras kualitas medium di seluruh pasar di Kalimantan Barat Rp9.950 per kilogram, sedangkan HET beras kualitas premium berkisar Rp13.500 pr kilogram.

"Hanya, hasil pantauan di lapangan menunjukkan masyarakat lebih banyak memilih beras premium. Kami tentu tidak bisa melarang selera masyarakat kalau mereka suka beras premium," katanya.

Namun, ia juga mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang tidak mampu membeli beras jenis premium.

"Kami juga harus memerhatikan masyarakat yang masih mengonsumsi beras medium, tapi kenyataannya di lapangan masih sedikit," kata Ridwan.





(U.KR-RDO/S024)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018