Putussibau (Antaranews Kalbar) - Kapolres Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, AKBP Imam Riyadi menyatakan Taman Nasional Danau Sentarum termasuk daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.

Meskipun belum ada titik panas terpantau, tetapi daerah gambut dan kawasan Danau Sentarum, rawan karhutla, kata Imam di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.

Ia menjelaskan, akan ada penerapan beberapa pola khusus untuk mencegah dan menanggulangi karhutla dengan melibatkan lintas instansi sehinga petugas darii pusat, provinsi sampai ke tingkat desa satu persepsi.

Baca juga: Sudah 20 hektare lahan gambut terbakar

"Ada pola-pola khusus yang kamia lakukan untuk menanggulangi dan mencegah karhutla di Kapuas Hulu, sehingga kami akan libatkan semua instansi," jelas Imam.

Persoalan karhutla sudah menjadi atensi bahkan instruksi presiden.

Apalagi,menurut Iman, dampak karhutla tidak baik untuk kesehatan, bahkan bisa merusak saraf serta menghambat arus transportasi dan perekonomian.

Baca juga: Pemprov Kalbar imbau masyarakat tidak buka lahan dengan membakar

"Selama ini sebenarnya masyarakat sudah paham, ketika membakar ladang masyarakat membuat sekat api, bahkan ada hukum adat apabila kebun karet terbakar, namun kita terus sosialisasikan, dan ada bentuk kerja nyata," kata Imam.

Saat ini masih musim panen, biasanya kerawanan terjadi ketika masa berladang dan tanam.

Ia mengimbau agar seluruh masyarakat dan perusahaan di Kapuas Hulu untuk bersama-sama mengantisipasi, mencegah dan menangyulangi kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Sintang perlu solusi larangan bakar lahan
Baca juga: TNI sudah petakan rawan karhutla di Kapuas Hulu
Baca juga: Singkawang kebakaran 5 hektare lahan gambut

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018