Putussibau (Antaranews Kalbar) - Festival Lintas Perbatasan akan segera dilaksanakan Agustus 2018 mendatang di Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Kalbar.
"Kami akan promosikan potensi wisata dan budaya kita melalui Festival Cross Border untuk menarik perhatian wisatawan luar," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kapuas Hulu, Antonius di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Menurut Antonius, dalam festival tersebut nantinya akan ada pameran, kuliner, budaya, serta panggung hiburan, bahkan dalam kegiatan itu juga akan melibatkan masyarakat setempat dan sekitarnya.
Dia menambahkan, selain akan mengundang pihak Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi juga akan mengundang pejabat dari negara tetangga serta pejabat provinsi Kalimantan Barat.
"Yang jelas kami targetkan untuk pengunjung 800 - 1.000 wisatawan dari luar," jelas Antonius.
Ia menginginkan kunjungan wisatawan tidak hanya saat festival di gelar, namun bagaimana caranya wisatawan datang kembali setelah festival dilaksanakan.
Sehingga kata Antonius, kearifan lokal dan kelestarian adat istiadat serta kebudayaan harus tetap terjaga.
"Memajukan pariwisata bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga peranan masyarakat itu sendiri dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan," kata Antonius.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kami akan promosikan potensi wisata dan budaya kita melalui Festival Cross Border untuk menarik perhatian wisatawan luar," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kapuas Hulu, Antonius di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Menurut Antonius, dalam festival tersebut nantinya akan ada pameran, kuliner, budaya, serta panggung hiburan, bahkan dalam kegiatan itu juga akan melibatkan masyarakat setempat dan sekitarnya.
Dia menambahkan, selain akan mengundang pihak Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi juga akan mengundang pejabat dari negara tetangga serta pejabat provinsi Kalimantan Barat.
"Yang jelas kami targetkan untuk pengunjung 800 - 1.000 wisatawan dari luar," jelas Antonius.
Ia menginginkan kunjungan wisatawan tidak hanya saat festival di gelar, namun bagaimana caranya wisatawan datang kembali setelah festival dilaksanakan.
Sehingga kata Antonius, kearifan lokal dan kelestarian adat istiadat serta kebudayaan harus tetap terjaga.
"Memajukan pariwisata bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga peranan masyarakat itu sendiri dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan," kata Antonius.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018