Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Prijono mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di perbatasan untuk membidik pasar ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang diresmikan tahun lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Prijono di Pontianak, Senin, Bank Indonesia (BI) sudah mengeluarkan aturan ke perbankan agar penyaluran kredit ke sektor UMKM terus ditingkatkan.
"Peluang ini dapat dimanfaatkan UMKM untuk mendapat akses permodalan yang berujung pada peningkatan kualitas produk yang dihasilkan," katanya.
Pada hari Minggu (8-4-2018), Prijono melakukan sosialisasi keuangan inklusi kepada warga, tokoh masyarakat, tokoh adat, perbankan dan binaan UMKM di perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kabupaten Sambas, Kalbar. Lokasi sosialisasi di PLBN Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.
Menurut dia, seharusnya UMKM membuat produk yang baik, enak, serta dikemas secara bagus supaya dapat dijual di Malaysia.
"Jangan sebaliknya, kebanyakan beli dari luar (Malaysia, red.)," kata mantan Kepala Perwakilan BI Nusa Tenggara Barat ini.
Jika UMKM di Kalbar, khususnya perbatasan lebih banyak mengekspor, akan menghasilkan devisa bagi negara.
Selain itu, ketika UMKM memperoleh lebih banyak uang, untuk menambah modal kerja dan produksi.
"Permintaan meningkat, membutuhkan tenaga kerja tambahan sehingga menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini akan berdampak pada sektor-sektor lainnya," kata Prijono.
Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno yang hadir dalam sosialisasi itu menambahkan bahwa upaya yang dilakukan legislatif untuk mendorong perhatian pemerintah kepada pelaku UMKM dengan tujuan agar ekonomi daerah makin tumbuh.
"Cari tahu mengenai lembaga keuangan yang dapat diakses masyarakat," kata Jeno.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dirut Bank Kalbar Samsir Ismail, Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Kalbar M. Riezky F. Purnomo, Staf Ahli Bupati Sambas Ibrahim, serta pihak terkait lainnya.
Baca juga: BI Kalbar bantu PAUD di perbatasan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Menurut Prijono di Pontianak, Senin, Bank Indonesia (BI) sudah mengeluarkan aturan ke perbankan agar penyaluran kredit ke sektor UMKM terus ditingkatkan.
"Peluang ini dapat dimanfaatkan UMKM untuk mendapat akses permodalan yang berujung pada peningkatan kualitas produk yang dihasilkan," katanya.
Pada hari Minggu (8-4-2018), Prijono melakukan sosialisasi keuangan inklusi kepada warga, tokoh masyarakat, tokoh adat, perbankan dan binaan UMKM di perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kabupaten Sambas, Kalbar. Lokasi sosialisasi di PLBN Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.
Menurut dia, seharusnya UMKM membuat produk yang baik, enak, serta dikemas secara bagus supaya dapat dijual di Malaysia.
"Jangan sebaliknya, kebanyakan beli dari luar (Malaysia, red.)," kata mantan Kepala Perwakilan BI Nusa Tenggara Barat ini.
Jika UMKM di Kalbar, khususnya perbatasan lebih banyak mengekspor, akan menghasilkan devisa bagi negara.
Selain itu, ketika UMKM memperoleh lebih banyak uang, untuk menambah modal kerja dan produksi.
"Permintaan meningkat, membutuhkan tenaga kerja tambahan sehingga menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini akan berdampak pada sektor-sektor lainnya," kata Prijono.
Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno yang hadir dalam sosialisasi itu menambahkan bahwa upaya yang dilakukan legislatif untuk mendorong perhatian pemerintah kepada pelaku UMKM dengan tujuan agar ekonomi daerah makin tumbuh.
"Cari tahu mengenai lembaga keuangan yang dapat diakses masyarakat," kata Jeno.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dirut Bank Kalbar Samsir Ismail, Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Kalbar M. Riezky F. Purnomo, Staf Ahli Bupati Sambas Ibrahim, serta pihak terkait lainnya.
Baca juga: BI Kalbar bantu PAUD di perbatasan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018