Pontianak (Antaranews Kalbar) - PT PLN (Persero) Area Singkawang bersama PLN Rayon Sungai Duri, akan menggalakkan sosialisasi listrik pintar (Prabayar) di tiap kecamatan yang ada di bawah Rayon Sungai Duri.

"Hasil pantauan kami, para pelanggan lebih menyukai menggunakan listrik prabayar sehingga pelanggan-pelanggan yang masih belum menggunakan listrik prabayar segera akan kita sosialisasikan dan sekalian akan kita ganti KWh meter pascabayarnya menjadi KWh meter prabayar," kata Humas PLN Area Singkawang, Wawan, Kamis.

Rencananya, Tim PLN Area Singkawang dan PLN Rayon Sungai Duri akan turun kelapangan pada tanggal 16-20 April 2018, di Kecamatan Capkala, Sungai Raya Kepulauan, Sungai Raya dan Sungai Kunyit (yang masih masuk Daerah Rayon Sungai Duri,red).

"Kepada pelanggan di tiap kecamatan tersebut akan kami gantikan KWh meter nya dengan yang Prabayar," ujarnya.

Menurutnya, listrik Prabayar adalah upaya PLN dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya yang setia. "Selain bebas dari kesalahan catat meteran dan rekening yang tinggi padahal pemakaian kecil, pelanggan juga dapat mengelola sendiri pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan keinginannya," tuturnya.

Baca juga: Rumah dinas TNI - Polri Singkawang beralih ke listrik prabayar

Program listrik Prabayar selain memiliki keunggulan dimana pelanggan dapat memantau pemakaian listriknya juga kemudahan dalam pembelian listrik (KWh isi ulang), penerapan listrik dengan token itu dipercaya bisa mendidik masyarakat untuk hemat energi.

"Jadi tidak sembarang pakai listrik seperti ketika masih bayar listrik di akhir bulan. Karena program yang dibuat oleh pemerintah pada umumnya dimaksudkan untuk dapat mewujudkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, program listrik prabayar merupakan suatu program yang dapat dikatakan efektif apabila sasaran atau tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.

Terlebih, listrik merupakan kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Kebutuhan energi listrik semakin hari akan semakin meningkat, baik untuk beban skala kecil maupun skala besar.

Baca juga: Dua Bupati dukung program listrik pintar

"Sehingga, dengan adanya program listrik Prabayar diharapkan mampu untuk mengurangi permasalahan yang timbul dari program listrik Pascabayar, seperti adanya tunggakan pengguna listrik," tuturnya.

Dia menambahkan, layanan listrik Prabayar menggunakan voucher token (semacam pulsa) bisa dinikmati, baik oleh pelanggan baru maupun pelanggan lama, khususnya pelanggan yang memanfaatkan layanan tegangan rendah mulai 900 VA hingga 5.500 VA, dengan cara migrasi dari Pascabayar ke Prabayar.

"Berbeda dengan perhitungan bagi pelanggan Pascabayar, pelanggan Prabayar tak dikenakan biaya beban," katanya.

Karena, tarif kWh meter Pascabayar dan Prabayar adalah sama dan secara total untuk rekening Prabayar tidak dikenakan biaya beban.

Untuk bisa menikmati layanan ini, katanya, pelanggan bisa mendatangi loket pelayanan PLN terdekat.

Baca juga: PLN Kalimantan Barat dipasok pembangkit Biomassa 10 MW

"Pelanggan lama tinggal mengisi formulir migrasi, dan tanpa menunggu lama, karena petugas akan melakukan penggantian meter Pascabayar ke Prabayar," ujarnya.

Menurutnya, sama halnya seperti saat membeli pulsa isi ulang untuk ponsel, dia mengatakan bahwa besaran token yang disediakan PLN beragam pilihan nilai, mulai dari Rp20.000, Rp50.000, Rp100.000, Rp250.000, Rp500.000 sampai Rp1 juta.

"Jumlah itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk beberapa waktu ke depan. Jika token-kode yang dimasukkan ke meter listrik prabayar habis, maka pelanggan bisa memperolehnya di sejumlah loket atau ATM yang telah bekerja sama dengan PLN, di antaranya Kantor Pos, Bank BRI, Bank BNI, Bank Bukopin dan loket-loket penjualan pulsa listrik," jelasnya.

Langkah itu, merupakan wujud komitmen PLN untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan. Karena, jumlah tagihan yang tak terkontrol diakuinya selama ini menjadi salah satu keluhan pelanggan.

Baca juga: YBM PLN Kalbar salurkan bantuan pengobatan gratis di Pulau Lemukutan

"Dengan begitu, listrik Prabayar ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mengendalikan konsumsi listrik," ungkapnya.

Pelanggan juga bisa mendisiplinkan diri sendiri untuk menggunakan listrik sesuai anggaran belanjanya dan menghindari pemborosan. "Sedangkan bagi pelanggan baru, mereka akan mengikuti prosedur seperti pengajuan sambungan listrik," katanya.

   

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018