Pontianak (Antaranews Kalbar) - Camat Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Alipius mengajak warganya untuk menggunakan listrik prabayar lantaran menguntungkan pelanggan karena tanpa denda keterlambatan dan biaya beban.
"Sebelumnya, terdapat rumor di masyarakat yang mengatakan bahwa listrik prabayar cukup memberatkan karena lebih mahal. Tapi setelah menggunakan ternyata tidak, malah lebih hemat," ujarnya saat dihubungi di Ketapang, Rabu.
Sebelum menggunakan listrik prabayar di rumahnya, Alipius telah lebih dulu migrasi listrik di Rumah Dinas Camat Tumbang Titi pada Februari lalu.
"Proses pemasangan listrik prabayar sangat cepat. Setelah petugas melakukan sosialisasi di kantor, saya sangat tertarik untuk bermigrasi dan minta petugas untuk memasang listrik prabayar di rumah saya dan ternyata pemasangan sangat cepat, satu jam sudah selesai. Sangat puas dengan pelayanan dari PLN," papar dia.
Baca juga: PLN ajak pelanggan gunakan listrik pintar
Senada dengan pernyataan Alipius, Manajer Rayon Tumbang Titi, Marwaji, mengatakan bahwa tarif listrik paska dan prabayar untuk rumah tangga non subsidi sama, tidak ada perbedaan atau kenaikan tarif saat pelanggan melakukan migrasi dari pascabayar ke prabayar.
"Tarif listrik per kWh untuk pelanggan non subsidi daya 1300 VA saat ini Rp1467,28. Tarif ini sama untuk paska dan prabayar. Jadi kalau ada anggapan listrik prabayar lebih mahal itu jelas tidak benar," tegas Marwaji.
Ia juga menambahkan bahwa token listrik dapat dengan mudah dibeli dimana pun dan kapan pun.
"Dalam sistem prabayar, pelanggan tidak perlu membayar listrik setiap bulan dengan mendatangi tempat-tempat pembayaran, cukup dengan membeli pulsa atau token kapanpun. Tidak sulit juga untuk mendapatkan pulsa atau token, dapat dilakukan dengan pembelian melalui mesin ATM, internet dan mobile banking, Mini market, e-commerce, dan Payment Poin Online Bank (PPOB) lain yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat," jelas dia.
Baca juga: Legislator ajak masyarakat gunakan Listrik Pintar
Sementara itu juga, PLN Wilayah Kalimantan Barat menargetkan pada 2018 ini pelangganya 100 persen mengunakan listrik prabayar.
Pihaknya dalam mencapai target 100 persen pengguna listrik pintar terus melakukan kampanye dan sosialisasi dan melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah dari Pemerintah Provinsi Kalbar hingga pemerintah desa yang ada di Kalbar.
"Apa yang dilakukan agar pelayanan PLN lebih maksimal dan pelanggan dapat diuntungkan. Kita optimis ini terealisasi sesuai harapan dan hal itu tidak terlepas dari dukungan semua pihak," papar dia.
Baca juga: 16.851 pelanggan Rayon Pemangkat gunakan Listrik Pintar
Menggunakan listrik prabayar ternyata lebih hemat
Rabu, 18 April 2018 13:10 WIB