Pontianak (Antaranews Kalbar) - Polsek Pontianak Kota, Kalimantan Barat, saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran dua rumah toko di kawasan Jalan Asahan atau Pasar Tengah, Rabu (13/6) malam sekitar pukul 22.10 WIB.
"Dalam musibah tersebut menyebabkan dua unit ruko terbakar, yakni toko Ramayana yang menjual barang sembako milik Akhwa (60), dan toko sembako dan telur milik Ameng (50)," kata Kasi Humas Polsek Pontianak Kota, Aiptu Simanjuntak saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya masih belum bisa memastikan sumber apinya karena terdapat tiga persepsi untuk sumber apinya.
"Ada yang mengatakan sumber apinya berasal dari warung kopi si Jai, kemudian dari Toko Ameng serta ada yang mengatakan dari Toko Ramayana," ujarnya.
Dari hasil pengecekan oleh unit intel dan petugas PLN ketika hendak mengecek arus listrik ruko yang terbakar usai pemadaman api, meteran listrik milik Toko Ameng masih menyala atau berputar sehingga bukan dari arus pendek listrik.
Kemudian berdasarkan keterangan saksi, api diduga kuat berasal dari sebuah warung kopi emperan (PKL) milik si Jai.
"Saksi beserta penjaga malam lainnya telah berupaya memadamkan namun api menjalar melalui kayu-kayu yang ada hingga merambat ke toko milik Ameng melalui lantai dua dan menjalar ke Toko Akhwa," ungkapnya.
Ia menambahkan, pada saat peristiwa kebakaran si Jai tidak ditempat, dan sebelumnya pihak penjaga malam sudah menegur agar si Jai tidak berjualan di belakang ruko.
"Api baru berhasil dipadamkan hingga pukul 24.00 WIB atau dua jam setelah kejadian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Dalam musibah tersebut menyebabkan dua unit ruko terbakar, yakni toko Ramayana yang menjual barang sembako milik Akhwa (60), dan toko sembako dan telur milik Ameng (50)," kata Kasi Humas Polsek Pontianak Kota, Aiptu Simanjuntak saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya masih belum bisa memastikan sumber apinya karena terdapat tiga persepsi untuk sumber apinya.
"Ada yang mengatakan sumber apinya berasal dari warung kopi si Jai, kemudian dari Toko Ameng serta ada yang mengatakan dari Toko Ramayana," ujarnya.
Dari hasil pengecekan oleh unit intel dan petugas PLN ketika hendak mengecek arus listrik ruko yang terbakar usai pemadaman api, meteran listrik milik Toko Ameng masih menyala atau berputar sehingga bukan dari arus pendek listrik.
Kemudian berdasarkan keterangan saksi, api diduga kuat berasal dari sebuah warung kopi emperan (PKL) milik si Jai.
"Saksi beserta penjaga malam lainnya telah berupaya memadamkan namun api menjalar melalui kayu-kayu yang ada hingga merambat ke toko milik Ameng melalui lantai dua dan menjalar ke Toko Akhwa," ungkapnya.
Ia menambahkan, pada saat peristiwa kebakaran si Jai tidak ditempat, dan sebelumnya pihak penjaga malam sudah menegur agar si Jai tidak berjualan di belakang ruko.
"Api baru berhasil dipadamkan hingga pukul 24.00 WIB atau dua jam setelah kejadian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018