Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalbar yang ada di Kota Singkawang telah melayani sebanyak 2.700 pemohon yang berasal dari berbagai daerah guna memeriksakan kesehatan rohaninya untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) pada Pemilu 2019.

"Sampai dengan Rabu kemarin, kita sudah melayani sebanyak 2.700 Caleg yang berasal dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar," kata Humas RSJ Singkawang, Yonas, Jumat.

Dimana pemeriksaan kesehatan rohani itu dibatasi pihak RSJ sampai pukul 12.00 WIB setiap hari kerja. Sedangkan untuk pelayanan yang lainnya tetap normal dan berlangsung sampai pukul 16.00 WIB.

Mengenai biaya yang dikenakan untuk pemeriksaan kesehatan rohani adalah sebesar Rp740 ribu per orang yang mencakup untuk dua item.?

Baca juga: 30 bacaleg partai Nasdem daftar ke KPU Singkawang

"Dua item ini adalah Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dan Surat Keterangan Kesehatan Jiwa (SKKJ)," ujarnya.

Sementara syarat untuk memeriksakan kesehatan rohani hanyalah foto copy KTP dan pas photo ukuran 4x6.

Mengenai banyak tidaknya Bacaleg yang memenuhi persyaratan, tentu harus dilakukan pendataan kembali. Karena, setiap mereka mengajukan permohonan, langsung di periksa oleh Dokter, dan hasil dari pemeriksaan itu disampaikan lagi kepada kasir.

"Sehingga untuk mengetahui sehat atau tidaknya jiwa seseorang dari situ sesuai dari persetujuan dokter," ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, untuk melayani permintaan kesehatan rohani memang cukup kewalahan. Apalagi tenaga kesehatan yang ada di RSJ tidak sebanding dengan jumlah pemohon yang datang setiap harinya sekitar 50 orang semenjak dibukanya pendaftaran Bacaleg oleh KPU. "Bahkan pernah saya lihat di bagian pendaftaran dalam satu hari ada sekitar seratusan orang," ujarnya.

Baca juga: KPU Singkawang buka pendaftaran calon legislatif

Meski demikian, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang datang ke RSJ Singkawang.

"Ibarat ada tamu yang datang ke rumah kita, kan tidak mungkin kalau tidak kita bukakan pintu," katanya.

Sehingga untuk mengatasi itu agar masyarakat bisa terlayani, RSJ terpaksa menambah personel di tiap-tiap bagian. Bahkan dokter spesialis dan Psikolog pun harus dilakukan penambahan.

 "Kalau hari-hari biasa petugas untuk pendaftaran itu hanya cukup dua orang, satu petugas untuk melayani umum (SKBN dan SKKJ) dan satu petugas lagi khusus untuk melayani pasien rawat inap," jelasnya.

Mengingat sekarang ini RSJ diserbu Bacaleg, jadi petugas untuk melayani pendaftaran itu ditambah menjadi tiga orang.

Baca juga: Silvia Pamero daftar bacaleg pakai mobil dinas

Sedangkan untuk bagian kasir (yang menerima pembayaran) RSJ Singkawang ditambah personel menjadi tiga orang.

"Biasanya (hari normal) satu, sekarang kita tambah tiga orang tujuannya untuk mempercepat proses pembayaran," tuturnya.

Kemudian, penambahan perawat khususnya di bagian Poliklinik dan Psikater. Bahkan dokter spesialis dan Psikolognya juga ditambah.

Begitu juga dengan mesin aplikasi, yang awalnya hanya satu, namun dikarenakan pemohon yang datang cukup membludak sehingga mesinnya ditambah menjadi tiga.

"Duanya kita datangkan dari Surabaya, dan pada hari ini (Rabu,red) sudah datang. Sehingga untuk proses pembacaan lebih cepat karena sudah ada tiga mesin aplikasinya," katanya.

Baca juga: KPU Kalbar: Caleg Terpilih Jadi Tersangka Dapat Dilantik

Sedangkan di bagian pengetikkan yang biasanya cuma satu orang, untuk mengatasi permohonan Bacaleg RSJ jadikan empat petugas.

Kemudian, ruang tunggu juga di perluas, dan sarana-sarana lainnya dilakukan penambahan.

Jika sesuai SOP, hasil tes pemeriksaan di hari biasa bisa keluar selama dua hari. "Artinya, hari ini dia datang mengisi, dan besok baru bisa diambil hasilnya, karena harus dibaca dulu oleh mesin," ujarnya.

Namun, mengingat sekarang ini sedang ramai, maka hasilnya baru bisa didapatkan sekitar tiga atau empat hari.

Mengenai pelayanan, tentunya akan dibuka setiap hari kerja. "Artinya mau membludak atau tidak pelayanan tetap dibuka atau tetap jalan," katanya.

Baca juga: Perempuan penyejuk dalam infrastruktur politik

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018