Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemkab Landak menganggarkan dana sebesar Rp1,4 miliar untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kabupaten itersebut.
"Anggaran itu kita siapkan untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan melalui penguatan setiap posko Karhutla yang kita bentuk," kata Bupati Landak, dr Karolin Margret Natasa di Ngabang, Rabu.
Dia menjelaskan, anggaran yang disiapkannya itu bersumber dari dana tanggap darurat APBD Landak tahun 2018, dimana dana tersebut dikeluarkan mengingat situasi Kabupaten Landak yang saat ini masih terus ditemukan titik api.
"Untuk tahap pertama, saat ini sudah siap diluncurkan sebesar Rp200 juta. Sementara sisanya akan dikeluarkan melihat situasi dan perkembangan yang terjadi ke depan," tuturnya.
Guna mencegah semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang ada di Landak, Karolin meminta dinas dan pihak terkait agar lebih aktif menyampaikan kepada seluruh masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.
"Dalam pelaksanaanmya, selalu berkoordinasi dengan pihak terkait di setiap wilayah," tuturnya.
Lanjutnya lagi kepada pihak perusahaan agar dapat mengantisipasi secara dini tentang kebakaran lahan di lingkungan sekitar perusahaannya. "Serta wajib memberikan sarana dan prasarana dalam penanganannya," kata Karolin.
Sebelumnya, Kapolres Landak, AKBP Bowo Gede Imantio mengajak kepada seluruh instansi agar memberi perhatian lebih tentang penanganan Karhutla. Begitu juga untuk perusahaan di wilayah agar membantu dalam pelaksanaan.
"Deteksi dini harus tetap diperhatikan," katanya.
Gede sendiri menyambut baik upaya pencegahan Karhutla yang dilakukan oleh Pemkab Landak yang dengan sigap segera melakukan upaca pencegahan dengan membentuk posko siaga Karhutla.
"Kami bersama Kodim Mempawah dan pihak terkait lainnya akan berusaha keras untuk memaksimalkan upaya pencegahan karhutla ini," kata Bowo.
(KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Anggaran itu kita siapkan untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan melalui penguatan setiap posko Karhutla yang kita bentuk," kata Bupati Landak, dr Karolin Margret Natasa di Ngabang, Rabu.
Dia menjelaskan, anggaran yang disiapkannya itu bersumber dari dana tanggap darurat APBD Landak tahun 2018, dimana dana tersebut dikeluarkan mengingat situasi Kabupaten Landak yang saat ini masih terus ditemukan titik api.
"Untuk tahap pertama, saat ini sudah siap diluncurkan sebesar Rp200 juta. Sementara sisanya akan dikeluarkan melihat situasi dan perkembangan yang terjadi ke depan," tuturnya.
Guna mencegah semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang ada di Landak, Karolin meminta dinas dan pihak terkait agar lebih aktif menyampaikan kepada seluruh masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.
"Dalam pelaksanaanmya, selalu berkoordinasi dengan pihak terkait di setiap wilayah," tuturnya.
Lanjutnya lagi kepada pihak perusahaan agar dapat mengantisipasi secara dini tentang kebakaran lahan di lingkungan sekitar perusahaannya. "Serta wajib memberikan sarana dan prasarana dalam penanganannya," kata Karolin.
Sebelumnya, Kapolres Landak, AKBP Bowo Gede Imantio mengajak kepada seluruh instansi agar memberi perhatian lebih tentang penanganan Karhutla. Begitu juga untuk perusahaan di wilayah agar membantu dalam pelaksanaan.
"Deteksi dini harus tetap diperhatikan," katanya.
Gede sendiri menyambut baik upaya pencegahan Karhutla yang dilakukan oleh Pemkab Landak yang dengan sigap segera melakukan upaca pencegahan dengan membentuk posko siaga Karhutla.
"Kami bersama Kodim Mempawah dan pihak terkait lainnya akan berusaha keras untuk memaksimalkan upaya pencegahan karhutla ini," kata Bowo.
(KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018