Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dirlantas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Nanang Masbudi mengatakan bahwa untuk mengatasi kuota kendaraan dan kemacetan lalu lintas di jalan raya perlu pengaturan secara komprehensif.
"Saat ini perlu dilakukan pengaturan secara komprehensif dan itu tentu peran semua stakeholder agar persoalan yang ada saat ini bisa terurai," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia menambahkan bahwa kemacetan dan bahkan tingkat keamanan keselamatan dan ketertiban yang kian tinggi baik di tingkat nasional maupun regional kususnya di Kalbar tidak terlepas dari volume kendaraan di jalan raya.
Kondisi yang ada tentunya menjadikan permasalahan lalu lintas yang cukup memprihatinkan. Untuk itu kondisi lalu lintas seperti ini perlu menjadi perhatian dalam menanggulanginya," papar dia.
Lanjutnya, tingginya volume kendaraan itu sendiri di Indonesia tidak terlepas dari kemudahaan memiliki kendaraan bermotor seperti melalui pembelian dengan kredit.
"Membeli kendaran saat ini mudah sebab tinggal kredit dengan hanya memberi uang muka yang terbilang kecil," kata dia.
Namun pada sisi lain dengan tingginya volume kendaraan juga menjadi sumber pendapatan pemerintah daerah melalui pajak maupun bea balik nama kendaraan.
"Oleh karena itu melalui FGD yang digelar diharapkan adanya masukan dan saran dari semua pihak baik itu dari intansi terkait, pemangku kepentingan, akademisi serta mahasiswa untuk mencari solusi terbaik. Sehingga terwujudnya ketertiban lalu lintas, lancar, aman dan nyaman, khususnya dalam menekan angka kecelakaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saat ini perlu dilakukan pengaturan secara komprehensif dan itu tentu peran semua stakeholder agar persoalan yang ada saat ini bisa terurai," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia menambahkan bahwa kemacetan dan bahkan tingkat keamanan keselamatan dan ketertiban yang kian tinggi baik di tingkat nasional maupun regional kususnya di Kalbar tidak terlepas dari volume kendaraan di jalan raya.
Kondisi yang ada tentunya menjadikan permasalahan lalu lintas yang cukup memprihatinkan. Untuk itu kondisi lalu lintas seperti ini perlu menjadi perhatian dalam menanggulanginya," papar dia.
Lanjutnya, tingginya volume kendaraan itu sendiri di Indonesia tidak terlepas dari kemudahaan memiliki kendaraan bermotor seperti melalui pembelian dengan kredit.
"Membeli kendaran saat ini mudah sebab tinggal kredit dengan hanya memberi uang muka yang terbilang kecil," kata dia.
Namun pada sisi lain dengan tingginya volume kendaraan juga menjadi sumber pendapatan pemerintah daerah melalui pajak maupun bea balik nama kendaraan.
"Oleh karena itu melalui FGD yang digelar diharapkan adanya masukan dan saran dari semua pihak baik itu dari intansi terkait, pemangku kepentingan, akademisi serta mahasiswa untuk mencari solusi terbaik. Sehingga terwujudnya ketertiban lalu lintas, lancar, aman dan nyaman, khususnya dalam menekan angka kecelakaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018