Sintang (Antaranews Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, Kabupaten Sintang menghadapi masalah kemiskinan, lemahnya ketahanan pangan - gizi dan  pendidikan.

“Rata-rata usia sekolah di Sintang hanya sampai kelas 1 SMP. Daya beli masyarakat juga kurang sehingga berpengaruh pada pemenuhan gizi dan kemampuan mengenyam pendidikan," katanya.

Asupan makanan dan pola asuh masih kurang. Sanitasi dan lingkungan buruk menyebabkan asupan makanan menjadi tidak berkualitas.

Selain itu, juga menyebabkan usus kecil tidak berfungsi dengan baik dalam mengolah makanan. Karena usus kecil hanya sibuk melawan bakteri yang disebabkan oleh sanitasi kurang baik. Akhirnya, terjadi diare dan stunting.

"Maka Tahun 2019 nanti, ada lima mantra pembangunan di Kabupaten Sintang. Kelima mantra tersebut adalah, menurunkan angka kemiskinan, memperbaiki dan menambah sanitasi, menyediakan air bersih, membangun infrastruktur dasar dan mulai   membangun energi terbarukan," kata Jarot.

Itu semua menjadi mantra pembangunan tahun 2019. "Semua kemampuan tenaga, dana dan pikiran kita curahkan untuk lima mantra ini,” tegas Bupati Sintang.

Kepala Bappeda Kartiyus menjelaskan saat ini 1 dari 5 orang Indonesia masih buang air besar sembarangan. 20 persen kesehatan manusia disebabkan oleh sanitasi. Sanitasi yang baik juga harus didukung perilaku sosial yang baik.

Saat ini, dari 100 bayi di Sintang, 44 orang diantaranya terkena stunting. "Maka kita terus kampanyekan pencegahan stunting ini sebagai sebuah investasi jangka panjang. Kami minta kepada pemerintahan desa agar  sama-sama berjuang memperbaiki sanitasi dan menyediakan air bersih," katanya.

Dia juga minta pendanaan melalui ADD untuk mendanai penyediaan air bersih dan sanitasi di masing-masing desa.

"Saya yakin kalau semua desa bisa merespon program ini, maka dampaknya sangat luar biasa.

Kita sudah dorong penguatan pencegahan stunting pada desa dan kampung yang angka stuntingnya tinggi. Korelasi antara sanitasi dengan stunting sangat tinggi.


 

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018