Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar, Sutarmidji membuka Festival Seni Budaya Melayu ke XII tingkat provinsi tahun 2018, yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sekadau.
Sutarmidji dalam sambutannya di Sekadau, Selasa, mengatakan perhatian kepala daerah terhadap budaya yang ada di daerahnya akan menjadi contoh untuk mempersatukan keberagamaan dan keharmonisan masyarakat Sekadau.
"Harus ada inovasi dalam pelestarian budaya, dan inovasi tersebut tidak boleh menghilangkan akar budaya dan nilai dasar dari budaya tersebut. Saya berharap kepada MABM dan pemerintah daerah se-Kalbar agar menjaga budaya kita sehingga tidak diambil negara lain," katanya.
Pelestarian budaya yang dimaksud Sutarmidji adalah warisan budaya yang bukan benda dengan mendaftarkan hak patennya sehingga ada sertifikatnya agar tidak bisa ditiru negara lain.
"Saya berharap warisan bukan benda harus segera di daftarkan, misalnya kalau di Pontianak ada Pacri Nanas," katanya.
Dalam sambutannya Sutarmidji mengajak ribuan masyarakat Sekadau yang hadir pada acara tersebut untuk membangun Kalbar secara bersama-sama. "Kita harus bersama-sama bertekad untuk membangun Kalbar lebih maju dan sejahtera serta berkeadilan," ajaknya.
Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Efendi mengatakan Festival Seni Budaya Melayu merupakan pesta dan ajang bagi masyarakat Melayu Kalbar untuk menjaga eksistensi dan marwah Melayu.
"Dalam usianya yang ke-20 tahun ini MABM sudah hadir di 14 kabupaten/kota se-Kalbar, ini menandakan bahwa MABM diterima baik oleh masyarakat Kalbar yang multi etnis ini," ujar Chairil.
Ia juga mengapresiasi atas dukungan penuh bupati dan wakil bupati Sekadau sehingga terlaksananya festival tersebut. Bahkan dikatakannya masyarakat Sekadau yang multi kultural ini menerima dengan baik festival ini. "Kami bangga Melayu Sekadau dapat menjaga marwah Melayu," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sekadau Rupinus mengatakan, kegiatan Festival Seni Budaya Melayu merupakan agenda yang berisikan berbagai macam pertandingan Melayu, diantaranya hadrah, jepin dan lain-lain.
"Pertandingan ini ditujukan agar tali silaturahim makin kuat dengan suku-suku lainnya. Kami juga berharap adat budaya Melayu dapat dilestarikan sebagai kekayaan budaya nusantara," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyatakan, Pemkab Sekadau bangga menjadi tuan rumah festival ini karena nantinya akan menjadi sejarah bagi masyarakat Sekadau.
"Kami juga mendukung semua acara atau festival dari berbagai suku dan kami berikan hibah bagi penyelenggaraan suku di Sekadau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Sutarmidji dalam sambutannya di Sekadau, Selasa, mengatakan perhatian kepala daerah terhadap budaya yang ada di daerahnya akan menjadi contoh untuk mempersatukan keberagamaan dan keharmonisan masyarakat Sekadau.
"Harus ada inovasi dalam pelestarian budaya, dan inovasi tersebut tidak boleh menghilangkan akar budaya dan nilai dasar dari budaya tersebut. Saya berharap kepada MABM dan pemerintah daerah se-Kalbar agar menjaga budaya kita sehingga tidak diambil negara lain," katanya.
Pelestarian budaya yang dimaksud Sutarmidji adalah warisan budaya yang bukan benda dengan mendaftarkan hak patennya sehingga ada sertifikatnya agar tidak bisa ditiru negara lain.
"Saya berharap warisan bukan benda harus segera di daftarkan, misalnya kalau di Pontianak ada Pacri Nanas," katanya.
Dalam sambutannya Sutarmidji mengajak ribuan masyarakat Sekadau yang hadir pada acara tersebut untuk membangun Kalbar secara bersama-sama. "Kita harus bersama-sama bertekad untuk membangun Kalbar lebih maju dan sejahtera serta berkeadilan," ajaknya.
Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Efendi mengatakan Festival Seni Budaya Melayu merupakan pesta dan ajang bagi masyarakat Melayu Kalbar untuk menjaga eksistensi dan marwah Melayu.
"Dalam usianya yang ke-20 tahun ini MABM sudah hadir di 14 kabupaten/kota se-Kalbar, ini menandakan bahwa MABM diterima baik oleh masyarakat Kalbar yang multi etnis ini," ujar Chairil.
Ia juga mengapresiasi atas dukungan penuh bupati dan wakil bupati Sekadau sehingga terlaksananya festival tersebut. Bahkan dikatakannya masyarakat Sekadau yang multi kultural ini menerima dengan baik festival ini. "Kami bangga Melayu Sekadau dapat menjaga marwah Melayu," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sekadau Rupinus mengatakan, kegiatan Festival Seni Budaya Melayu merupakan agenda yang berisikan berbagai macam pertandingan Melayu, diantaranya hadrah, jepin dan lain-lain.
"Pertandingan ini ditujukan agar tali silaturahim makin kuat dengan suku-suku lainnya. Kami juga berharap adat budaya Melayu dapat dilestarikan sebagai kekayaan budaya nusantara," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyatakan, Pemkab Sekadau bangga menjadi tuan rumah festival ini karena nantinya akan menjadi sejarah bagi masyarakat Sekadau.
"Kami juga mendukung semua acara atau festival dari berbagai suku dan kami berikan hibah bagi penyelenggaraan suku di Sekadau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018