Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Lembaga Swadaya Masyarakat, Gemawan melakukan pendampingan program promosi prakarsa masyarakat sipil untuk pendidikan inklusif dan berkualitas (Pro-InQlued) di SDN 14 Simpuan, Semparuk, Sambas Kalimantan Barat.

 "Pro-InQlued yang kita lakukan ?bertujuan untuk mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas yang baik di sektor pendidikan dasar di Indonesia. Tujuan khususnya adalah untuk memperkuat dan meningkatnya kerja sama antara masyarakat sipil, dengan pemerintah daerah untuk secara efektif mengimplementasikan inisiatif untuk terwujudnya pendidikan inklusif dan berkualitas, khususnya di Kabupaten Sambas, " ujar Perwakilan Gemawan, Encep Endan saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Encep menjelaskan salah satu aktifitas program Pro-InQlued yang dilakukan adalah kegiatan kunjungan media massa ke sekolah dampingan.

 "Dalam hal itu kita juga melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, agar terbangunnya pemahaman bersama terkait potret pendidikan dasar di wilayah program dan mendorong kolaborasi dengan media dalam rangka kegiatan kampanye dan advokasi kebijakan untuk mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas di Kabupaten Sambas, " jelasnya.

 Sementara itu, Kepala SDN 14 Simpuan, Kecamatan Semparuk, Rusmani mengatakan merasa bersyukur dengan kehadiran lembaga Gemawan yang melakukan pendampingan di sekolahnya. Ia berharap dengan adanya pendampingan tersebut sekolahnya yang memprihatinkan mendapatkan perhatian dari pemerintah.

 "Keadaan bangunan sekolah kami masih mengharapkan adanya penambahan ?bangunan untuk ruang kelas. Dari kelas satu hingga kelas enam, kita lihat kondisi fisiknya kurang memadai," ujar Rusmani.

 Ia menyebutkan bahwa bangunan sekolah yang dibangun sejak tahun 1983 belum pernah mendapatkan penambahan bangunan ruang kelas baru. Dari jumlah 145 siswa, harus menempati ruang kelas dengan kondisi yang kurang memadai.

"Kami bersyukur dengan hadirnya lembaga Gemawan, dengan adanya kemungkinan yang menjadi harapan kami adanya pembangunan gedung bagi sekolah kami, " katanya.

Sementara itu juga, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, Mufizar mengatakan prihatin dengan kondisi sekolah seperti SDN 14 Simpuan. ?Pihaknya menegaskan akan berupaya untuk memperbaiki sekolah tersebut.

 "Kami mengapresiasi program Pro-InQlued dengan pendamping lembaga Gemawan bersama dengan Uni Eropa dan YAPPIKA. ?Kami akan berupaya semampu kami bagaimana sekolah ini, bisa direhab karena kondisi tidak layak untuk proses belajar mengajar. Kita merasa prihatin, sedih, kami dari dinas berupaya mencari sumber dana untuk rehab sekolah ini. Cuma kita lakukan dengan skala prioritas, " kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018