Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 11 negara menjadi tujuan ekspor sejumlah perusahaan hasil perikanan asal Kalimantan Barat melalui Stasiun Karantina Ikan Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pontianak terutama melalui Bandara Supadio.

"Jadi, perusahaan yang sudah memenuhi standar Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) hingga ekspor ke 11 negara," ujar Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pontianak Miharjo saat dihubungi di Pontianak, Kamis.

Ia melanjutkan setiap tahun jumlah pengguna layanan di stasiun karantina tersebut terus meningkat. Ia mencontohkan pada tahun 2017 hanya ada tiga perusahaan yang bisa ekspor hasil perikanan dan sudah memenuhi Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB).

"Tapi seiring perubahan layanan dan gedung, maka dari tiga perusahaan CKIB, tahun 2018 naik menjadi 16 perusahaan yang sudah CKIB," katanya menjelaskan.

Baca juga: Kalbar Ekspor Ikan Ke Tiongkok

Jenis hasil perikanan yang diekspor juga bervariasi mulai dari yang masih hidup maupun beku. Komoditas utama yang diekspor untuk perikanan seperti ikan arwana, ikan hias, bawal, ikan kakap dan udang galah.

Untuk arwana, kata dia, ekspor utama ke negara China, Vietnam, Singapura, AS dan Australia.

Miharjo menambahkan Stasiun BKIPM Pontianak setiap hari melayani pengguna jasa karantina mulai dari pukul 04.30 - 23.00 WIB. "Tanpa hari libur," ujar dia.

Selama rentang waktu tersebut, setidaknya ada 50 kali permohonan pengiriman ke berbagai daerah atau negara tujuan.

Ia menegaskan Stasiun BKIPM Pontianak tetap mengedepankan pelayanan prima ke pengguna. "Karena ini persembahan dari Kalbar dari Karantina, dan memotivasi pengguna jasa serta lebih eksis dalam melayani para eksportir," kata Miharjo.

Baca juga: Kapuas Hulu Berpeluang Ekspor Ikan Ke Malaysia
 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018