Pontianak (Antaranews Kalbar) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, Selasa, menggelar rapat koordinasi sebagai antisipasi meningkatnya harga berbagai kebutuhan pokok menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan tersebut dalam rangka mengantisipasi inflasi menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru serta memasuki musim penghujan.
"Rakor ini untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan seandainya dalam waktu beberapa hari ini hingga menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi gejolak harga kebutuhan pokok," ujarnya.
Rakor tersebut diikuti perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar, Bulog, Biro Pusat Statistik (BPS), Manager Garuda Indonesia serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Ia menjelaskan, Rakor TPID tersebut rutin pihaknya gelar sebagai langkah tanggap dan peduli dalam mengendalikan inflasi, karena inflasi sangat berdampak terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan pertumbuhan ekonomi ini bisa menimbulkan kepercayaan diri Pemkot Pontianak," ujarnya.
?Ia menambahkan, Untuk stok pangan sangat mencukupi hingga bulan Februari tahun depan sebagaimana pernyataan pihak Bulog, sementara untuk BBM dan elpiji pihaknya belum menerima data dari PT Pertamina (Persero).
Menurut Edi, dalam mengantisipasi gejolak harga, pihaknya juga melibatkan Tim Satgas Pangan yang juga terdiri dari aparat penegak hukum untuk mengantisipasi gejolak harga tersebut.
?"Selain itu, harga tiket pesawat juga ikut memberi kontribusi terjadinya inflasi, kemudian perubahan cuaca yang drastis juga mengakibatkan terganggunya transportasi yang berdampak pada suplai dan distribusi kebutuhan pokok ke daerah menjadi terkendala," ujarnya.
Kota Pontianak sebagai penyandang TPID terbaik dan meraih penghargaan berturut-turut, membuat Wali Kota Pontianak optimistis capaian tersebut bisa dipertahankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan tersebut dalam rangka mengantisipasi inflasi menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru serta memasuki musim penghujan.
"Rakor ini untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan seandainya dalam waktu beberapa hari ini hingga menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi gejolak harga kebutuhan pokok," ujarnya.
Rakor tersebut diikuti perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar, Bulog, Biro Pusat Statistik (BPS), Manager Garuda Indonesia serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Ia menjelaskan, Rakor TPID tersebut rutin pihaknya gelar sebagai langkah tanggap dan peduli dalam mengendalikan inflasi, karena inflasi sangat berdampak terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan pertumbuhan ekonomi ini bisa menimbulkan kepercayaan diri Pemkot Pontianak," ujarnya.
?Ia menambahkan, Untuk stok pangan sangat mencukupi hingga bulan Februari tahun depan sebagaimana pernyataan pihak Bulog, sementara untuk BBM dan elpiji pihaknya belum menerima data dari PT Pertamina (Persero).
Menurut Edi, dalam mengantisipasi gejolak harga, pihaknya juga melibatkan Tim Satgas Pangan yang juga terdiri dari aparat penegak hukum untuk mengantisipasi gejolak harga tersebut.
?"Selain itu, harga tiket pesawat juga ikut memberi kontribusi terjadinya inflasi, kemudian perubahan cuaca yang drastis juga mengakibatkan terganggunya transportasi yang berdampak pada suplai dan distribusi kebutuhan pokok ke daerah menjadi terkendala," ujarnya.
Kota Pontianak sebagai penyandang TPID terbaik dan meraih penghargaan berturut-turut, membuat Wali Kota Pontianak optimistis capaian tersebut bisa dipertahankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018