Pontianak (Antaranews Kalbar) - Satgas Pangan Polres Singkawang terus melakukan pemantauan harga dan stok sembako menjelang Natal ?2018 dan Tahun Baru 2019 di Kota Singkawang, Kalbar.
"Tim Satgas Pangan akan bekerjasama dengan Disperindag untuk memastikan ketersediaan pangan aman. Hal ini terus kita pantau, agar ketersediaan stok benar-benar mencukupi dan tidak ada permainan harga dari pedagang," Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi di Singkawang, Selasa.
Untuk itu, diimbau jangan sampai ada spekulan-spekulan yang coba-coba untuk melakukan penimbunan sembako, sehingga mengganggu ketersediaan pangan di Kota Singkawang.
"Monitoring akan kita intensifkan, dengan berkoordinasi dengan Pemda karena untuk menghadapi masalah ini butuh kerjasama dan koordinasi yang baik," ungkapnya.
Apabila masih ditemukan adanya penimbunan, maka dengan sangat terpaksa akan diberikan tindakan hukum. "Akan kita tindak secara hukum," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan mengatakan, hingga saat ini stok sembako masih aman, baik yang ada di agen maupun bulog, pedagang-pedagang ritel modern seperti Alfamart, Indomaret dan Hypermart. "Untuk tiga bulan kedepan stok sembako aman," katanya.
Untuk harga, Alhamdulillah sampai dengan hari ini Kota Singkawang justru Deflasi 0,38 persen. Meskipun ada tiga komoditi yang mengalami kenaikan seperti bawang merah, telur ayam dan ayam pedaging.
"Kenaikan pada bawang merah dikarenakan di Pulau Jawa sedang musim hujan. Sehingga itu sudah alami," ujarnya.
Kemudian, telur ayam terjadi kenaikan sedikit. Sehingga hal itu diakuinya inilah saat peternak menikmati kelebihan. Namun masih batas yang wajar.
"Kalau dia menaikkan dengan batas yang tidak wajar, maka akan kita ambil sikap," ungkapnya.
Untuk kenaikan pada ayam pedaging, dikarenakan peternak masih kekurangan DOC (anak ayam) sehingga biaya operasional menjadi tinggi ditambah harga jagung ikut naik sehingga harga pakan pun ikut naik.
Tetapi, untuk tahun 2019 peternak akan mendatangkan induk DOC. Sehingga pada tahun depan DOC diharapkan kembali normal. "Dengan begitu diharapkan harga daging ayam juga ikut turun," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Tim Satgas Pangan akan bekerjasama dengan Disperindag untuk memastikan ketersediaan pangan aman. Hal ini terus kita pantau, agar ketersediaan stok benar-benar mencukupi dan tidak ada permainan harga dari pedagang," Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi di Singkawang, Selasa.
Untuk itu, diimbau jangan sampai ada spekulan-spekulan yang coba-coba untuk melakukan penimbunan sembako, sehingga mengganggu ketersediaan pangan di Kota Singkawang.
"Monitoring akan kita intensifkan, dengan berkoordinasi dengan Pemda karena untuk menghadapi masalah ini butuh kerjasama dan koordinasi yang baik," ungkapnya.
Apabila masih ditemukan adanya penimbunan, maka dengan sangat terpaksa akan diberikan tindakan hukum. "Akan kita tindak secara hukum," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan mengatakan, hingga saat ini stok sembako masih aman, baik yang ada di agen maupun bulog, pedagang-pedagang ritel modern seperti Alfamart, Indomaret dan Hypermart. "Untuk tiga bulan kedepan stok sembako aman," katanya.
Untuk harga, Alhamdulillah sampai dengan hari ini Kota Singkawang justru Deflasi 0,38 persen. Meskipun ada tiga komoditi yang mengalami kenaikan seperti bawang merah, telur ayam dan ayam pedaging.
"Kenaikan pada bawang merah dikarenakan di Pulau Jawa sedang musim hujan. Sehingga itu sudah alami," ujarnya.
Kemudian, telur ayam terjadi kenaikan sedikit. Sehingga hal itu diakuinya inilah saat peternak menikmati kelebihan. Namun masih batas yang wajar.
"Kalau dia menaikkan dengan batas yang tidak wajar, maka akan kita ambil sikap," ungkapnya.
Untuk kenaikan pada ayam pedaging, dikarenakan peternak masih kekurangan DOC (anak ayam) sehingga biaya operasional menjadi tinggi ditambah harga jagung ikut naik sehingga harga pakan pun ikut naik.
Tetapi, untuk tahun 2019 peternak akan mendatangkan induk DOC. Sehingga pada tahun depan DOC diharapkan kembali normal. "Dengan begitu diharapkan harga daging ayam juga ikut turun," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018