Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bencana tanah longsor di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat kembali terjadi di daerah itu dan sempat menutup sejumlah titik badan jalan lintas negara menuju wilayah perbatasan RI - Malaysia.
"Badan jalan yang terdampak longsor tepatnya di perbatasan antar Kecamatan Lumar dan Kecamatan Ledo. Musibah itu terjadi pada sore kemarin dan tidak memakan korban jiwa," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bengkayang, Nine Frederik saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa longsor terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi.
"Terdapat sekitar delapan titik longsor yang berdampak pada badan jalan. Akibat longsor tersebut, sebagian ruas badan jalan tertutup tanah, sehingga menyebabkan pengedara harus berhati-hati saat melewati jalur tersebut," kata dia.
Ia menyebutkan pascalongsor, Rabu pagi (6/2) warga setempat berupaya membersihkan tanah dan puing-puing kayu, serta bambu dengan alat seadanya.
Dia mengatakan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat langsung pihaknya juga turun ke lapangan dengan membawa peralatan seadanya untuk membersihkan tanah yang menutupi badan jalan tersebut.
"Begitu kita mendapatkan laporan dari warga kita langsung turun, bawa cangkul. Kita memang kerja manual. Awal tahun Januari hingga Februari hujan cukup tinggi hampir terjadi di seluruh kecamatan dan itu rawan terjadi longsor. Kita tetap meminta kepada warga waspada dan berhati-hati melintasi jalan tersebut," ujarnya.
Menurut dia, jalur lintas negara yang rawan longsor mulai dari Kecamatan Teriak hingga menuju perbatasan Kecamatan Jagoi Babang, termasuk juga jalan provinsi ke arah Singkawang.
"Itulah beberapa titik rawan longsor karena daerah yang terdapat tebing," kata dia.
Sementara itu, warga setempat, Hartono meminta agar pemerintah dan dinas terkait untuk mengantisipasi titik-titik rawan longsor.
"Apalagi bulan-bulan ini curah hujan yang tidak menentu dan tinggi. Ini perlu perhatian pemerintah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Badan jalan yang terdampak longsor tepatnya di perbatasan antar Kecamatan Lumar dan Kecamatan Ledo. Musibah itu terjadi pada sore kemarin dan tidak memakan korban jiwa," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bengkayang, Nine Frederik saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa longsor terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi.
Baca juga: Kodim Singkawang bantu bersihkan material longsor Desa Sungkung II
"Terdapat sekitar delapan titik longsor yang berdampak pada badan jalan. Akibat longsor tersebut, sebagian ruas badan jalan tertutup tanah, sehingga menyebabkan pengedara harus berhati-hati saat melewati jalur tersebut," kata dia.
Ia menyebutkan pascalongsor, Rabu pagi (6/2) warga setempat berupaya membersihkan tanah dan puing-puing kayu, serta bambu dengan alat seadanya.
Dia mengatakan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat langsung pihaknya juga turun ke lapangan dengan membawa peralatan seadanya untuk membersihkan tanah yang menutupi badan jalan tersebut.
"Begitu kita mendapatkan laporan dari warga kita langsung turun, bawa cangkul. Kita memang kerja manual. Awal tahun Januari hingga Februari hujan cukup tinggi hampir terjadi di seluruh kecamatan dan itu rawan terjadi longsor. Kita tetap meminta kepada warga waspada dan berhati-hati melintasi jalan tersebut," ujarnya.
Menurut dia, jalur lintas negara yang rawan longsor mulai dari Kecamatan Teriak hingga menuju perbatasan Kecamatan Jagoi Babang, termasuk juga jalan provinsi ke arah Singkawang.
"Itulah beberapa titik rawan longsor karena daerah yang terdapat tebing," kata dia.
Baca juga: Bantuan korban terdampak longsor segera disalurkan
Sementara itu, warga setempat, Hartono meminta agar pemerintah dan dinas terkait untuk mengantisipasi titik-titik rawan longsor.
"Apalagi bulan-bulan ini curah hujan yang tidak menentu dan tinggi. Ini perlu perhatian pemerintah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019