Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat, Herti Herawati mengatakan jumlah produksi perikanan tangkap nelayan di Kalbar tahun 2018 terus meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Hasil perikanan tangkap Kalbar cenderung meningkat, untuk tahun 2018 saja, hasil produksi perikanan dari sektor tangkapan nelayan mencapai 165 ribu ton per tahunnya atau hampir memenuhi target visi misi Gubernur Kalbar, Sutarmidji yakni sebesar 175 ribu ton ikan per tahunnya," kata Herti Herawati di Pontianak, Selasa.
Sementara, untuk sektor budidaya ikan di Kalbar sudah melebihi target yang telah ditentukan pemerintah, yakni sebesar 85 ribu ton per tahunnya.
"Kalau kami lihat dari data yang ada di tahun 2017 hingga 2018, maka produksi ikan di Kalbar menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan," ungkap Herti.
Menurut dia, meningkatnya jumlah produksi ikan tersebut tidak terlepas dari program pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalbar.
Ia mencontohkan, DKP Kalbar saat ini sudah banyak menggelontorkan bantuan ke nelayan, seperti bantuan alat tangkap, GPS, dan Fish Finder (alat yang digunakan untuk memantau kumpulan ikan) yang dibagikan hampir ke seluruh nelayan di Kalbar.
"Itu alat bantu mereka untuk menangkap ikan di laut. Jadi nelayan tidak meraba-raba dalam mencari ikan, ketika mereka sudah memiliki alat tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, bantuan yang pihaknya berikan tidak hanya dari segi peralatan, para nelayan juga diberikan pelatihan tentang kemampuan dalam mencari ikan di laut.
"Kami berkomitmen terus menggenjot hasil perikanan nelayan Kalbar melalui program pemerintah yang tentunya berpihak kepada nelayan, seperti memudahkan sektor perizinan kapal, bantuan program bagi nelayan dan memberikan pelatihan bagi peningkatan SDM nelayan itu sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Hasil perikanan tangkap Kalbar cenderung meningkat, untuk tahun 2018 saja, hasil produksi perikanan dari sektor tangkapan nelayan mencapai 165 ribu ton per tahunnya atau hampir memenuhi target visi misi Gubernur Kalbar, Sutarmidji yakni sebesar 175 ribu ton ikan per tahunnya," kata Herti Herawati di Pontianak, Selasa.
Sementara, untuk sektor budidaya ikan di Kalbar sudah melebihi target yang telah ditentukan pemerintah, yakni sebesar 85 ribu ton per tahunnya.
"Kalau kami lihat dari data yang ada di tahun 2017 hingga 2018, maka produksi ikan di Kalbar menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan," ungkap Herti.
Menurut dia, meningkatnya jumlah produksi ikan tersebut tidak terlepas dari program pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalbar.
Ia mencontohkan, DKP Kalbar saat ini sudah banyak menggelontorkan bantuan ke nelayan, seperti bantuan alat tangkap, GPS, dan Fish Finder (alat yang digunakan untuk memantau kumpulan ikan) yang dibagikan hampir ke seluruh nelayan di Kalbar.
"Itu alat bantu mereka untuk menangkap ikan di laut. Jadi nelayan tidak meraba-raba dalam mencari ikan, ketika mereka sudah memiliki alat tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, bantuan yang pihaknya berikan tidak hanya dari segi peralatan, para nelayan juga diberikan pelatihan tentang kemampuan dalam mencari ikan di laut.
"Kami berkomitmen terus menggenjot hasil perikanan nelayan Kalbar melalui program pemerintah yang tentunya berpihak kepada nelayan, seperti memudahkan sektor perizinan kapal, bantuan program bagi nelayan dan memberikan pelatihan bagi peningkatan SDM nelayan itu sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019