div>Wakil Gubernur Kalimantan Barat, H Ria Norsan mengemukakan, perbedaan suku dan agama sebagai perekat persatuan, bahkan modal utama dalam membangun provinsi itu.
Untuk itu, dalam kunjungan kerja di Putussibau, Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu, Wagub mengimbau masyarakat di Kalimantan Barat untuk tidak memandang perbedaan suku dan agama yang ada di daerah itu.
Dikatakan Norsan, jika persatuan dan kesatuan tidak terjaga maka pembangunan tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Wagub Kalbar ingatkan keluarga berkualitas modal pembangunan bangsa
Terkait pembangunan, kata Norsan, ada beberapa program di Kalimantan Barat sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat diantara pendidikan gratis, SMA/SMK unggulan kemudian infrastruktur jalan.
Kemudian pembukaan Porseni tingkat Kabupaten Kapuas Hulu, pembahasan Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kapuas Hulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Untuk itu, dalam kunjungan kerja di Putussibau, Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu, Wagub mengimbau masyarakat di Kalimantan Barat untuk tidak memandang perbedaan suku dan agama yang ada di daerah itu.
Baca juga: Wagub Kalbar ingatkan keluarga berkualitas modal pembangunan bangsa
Terkait pembangunan, kata Norsan, ada beberapa program di Kalimantan Barat sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat diantara pendidikan gratis, SMA/SMK unggulan kemudian infrastruktur jalan.
"Untuk Kapuas Hulu saja puluhan miliar untuk jalan Puring Kencana," kata Norsan.
Kunjungan kerja Ria Norsan sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Barat itu baru yang pertama kali setelah dilantik, dengan beberapa agenda diantaranya ramah tamah dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dan agama di Kapuas Hulu, sekaligus pelantikan dewan pengurus masjid Indonesia Kabupaten Kapuas Hulu.
Baca juga: Norsan aktifkan Posko Siaga Karhutla
Baca juga: Norsan aktifkan Posko Siaga Karhutla
Kemudian pembukaan Porseni tingkat Kabupaten Kapuas Hulu, pembahasan Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kapuas Hulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019