Desa Suka Maju, Kecamatan Mentebah, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang kini sudah memproduksi tepung tapioka yang diberi merk Siluk Berantai, menghasilkan produksi lima ton dalam seminggu.
Produksi tepung tapioka tersebut, baru berkisar lima ton dalam seminggu. Padahal permintaan dari perusahaan asal Jawa, seperti Bogasari, mencapai puluhan ton perbulan.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu,  Abang Muhammad Nasir mengatakan pemerintah daerah terus mendorong potensi tepung tapioka dan tepung mokaf, karena itu salah satu yang dijadikan produk unggulan daerah. " Potensi kita ini luar biasa hanya saja ini baru tahap pengembangan, masih butuh proses agar hasil produksi masyarakat itu dapat bersaing di pasaran," kata Nasir.

Terkait pengembangan potensi ubi kayu menjadi tepung tapioka, kata Nasir sudah pernah datang dari Bogasari dan Rose Brand yang melihat langsung potensi tepung tapioka. "Kita pernah bekerjasama dengan Bogasari, Bogasari minta 50 ton dalam sebulan, namun kita belum berani karena belum bisa memenuhi permintaan itu," kata Nasir.

Baca juga: Tepung Tapioka standar nasional asal pehuluan Kalbar
Potensi kita sudah ada, hasilnya juga sudah kelihatan, tinggal bagaimana kita mengembangkan dan dapat memproduksi lebih banyak lagi, bukan hanya memenuhi kebutuhan lokal saja, harus dipikirkan bagaimana kita bisa ekspor keluar. Nasir mengakui, di wilayah Kapuas Hulu masih sangat banyak lahan tidur yang belum dikelola oleh masyarakat.

" Kita harus bisa baca peluang, semua potensi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, tapi terkadang masyarakat masih tidak fokus," kata Nasir. Dirinya berharap dengan peluncuran produk Tepung Tapioka merk Siluk Berantai dapat memotivasi masyarakat untuk lebih meningkatkan tanaman ubi kayu dan produksi tepung.

Terkait pemasaran kata Nasir, masyarakat jangan meragukan karena rata - rata memerlukan tepung tapioka. Yang paling penting lagi, yaitu kualitas produk dan harga di pasaran. Nasir meminta masyarakat menjual hasil produknya tidak lebih mahal dari harga pasaran.

Baca juga: Tepung Tapioka Siluk Berantai masih untuk kebutuhan lokal
" Saya yakin produksi tepung tapioka Desa Suka Maju itu akan meluas, hanya saja memerlukan proses dan kesiapan masyarakat itu sendiri dalam memenuhi permintaan pasaran," kata Nasir. Terkait infrastruktur, Nasir meyakinkan masyarakat akan tetap menjadi perhatian, untuk itu perlunya sinergitas dalam pembangunan dari dinas - dinas terkait.

"Saya sudah minta dinas jangan berjalan sendiri - sendiri, namun untuk jaringan telekomunikasi itu memang bukan kewenangan pemerintah daerah, tetapi terus kami koordinasikan dengan pemerintah pusat," ucap dia.






 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019