Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Pitono menyebutkan bahwa pada Februari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPK) di Kalbar terus menurun dan kini tercatat sebesar 4,14 persen.
"Angka TPK tersebut dibandingkan dengan TPK tahun sebelumnya turun 0,01 persen. Berdasarkan data yang ada memang sejak Februari 2015 lalu yakni 4,78 persen hingga kini TPK terus mengalami tren penurunan," ujarnya di Pontianak, Senin.
Secara umum menurutnya, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalbar berdasarkan survei Februari 2019 sebesar 71,47 persen. Jika dibandingkan dengan TPAK sebelumnya mengalami penurunan.
"TPAK merupakan rasio dalam persen antara jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja yakni di atas 15 tahun," kata dia.
Pitono menjelaskan dilihat dari struktur lapangan pekerjaan secara umum mengalami perubahan dimana sektor pertanian, perdagangan, dan sektor industri masih menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja yang relatif lebih besar dibandingkan sektor-sektor yang lain.
"Jika dilihat kondisi bulan Februari 2019, sektor pertanian mengalami penurunan dibandingkan kondisi Februari 2019, yaitu dari 53,11 persen menjadi 49,58 persen," jelas dia.
Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja dimana terbesar pada sektor perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minuman yaitu sekitar 103 ribu orang. Serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yaitu sekitar 37 ribu," papar dia.
Struktur lapangan pekerjaan secara umum mengalami perubahan dimana sektor pertanian, perdagangan, dan sektor industri masih menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja yang relatif lebih besar dibandingkan sektor-sektor yang Iain. Jika dilihat kondisi bulan Februari 2019, sektor pertanian mengalami penurunan dibandingkan kondisi Februari 2019, yaitu dari 53,11 persen menjadi 49,58 persen.
"Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja dimana terbesar pada sektor perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minuman yaitu sekitar 103 ribu orang. Serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yaitu sekitar 37 ribu," kata dia.
Sementara gambaran ketenagakerjaan menurut pendidikan pada Februari 2019 bahwa separuh penduduk yang bekerja adalah berpendidikan SD ke bawah (51,08 persen). Sedangkan pada tingkat pendidikan SLTP sebesar 16,09 persen, SMA umum sebesar 17,52 persen, SMA kejuruan sebesar 5,77 persen, Diploma hanya sebesar 2,39 persen dan S1 ke atas sebesar 7,15 persen.
"Kecenderungan yang terlihat adalah semakin tinggi tingkat pendidikan, penyerapan tenaga kerja semakin rendah. Jumlah penduduk yang kerja menurut tingkat pendidikan SMA dan S1 ke atas mengalami peningkatan. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA kejuruan dan diploma justru mengalami sedikit penurunan," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Angka TPK tersebut dibandingkan dengan TPK tahun sebelumnya turun 0,01 persen. Berdasarkan data yang ada memang sejak Februari 2015 lalu yakni 4,78 persen hingga kini TPK terus mengalami tren penurunan," ujarnya di Pontianak, Senin.
Secara umum menurutnya, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalbar berdasarkan survei Februari 2019 sebesar 71,47 persen. Jika dibandingkan dengan TPAK sebelumnya mengalami penurunan.
"TPAK merupakan rasio dalam persen antara jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja yakni di atas 15 tahun," kata dia.
Pitono menjelaskan dilihat dari struktur lapangan pekerjaan secara umum mengalami perubahan dimana sektor pertanian, perdagangan, dan sektor industri masih menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja yang relatif lebih besar dibandingkan sektor-sektor yang lain.
"Jika dilihat kondisi bulan Februari 2019, sektor pertanian mengalami penurunan dibandingkan kondisi Februari 2019, yaitu dari 53,11 persen menjadi 49,58 persen," jelas dia.
Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja dimana terbesar pada sektor perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minuman yaitu sekitar 103 ribu orang. Serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yaitu sekitar 37 ribu," papar dia.
Struktur lapangan pekerjaan secara umum mengalami perubahan dimana sektor pertanian, perdagangan, dan sektor industri masih menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja yang relatif lebih besar dibandingkan sektor-sektor yang Iain. Jika dilihat kondisi bulan Februari 2019, sektor pertanian mengalami penurunan dibandingkan kondisi Februari 2019, yaitu dari 53,11 persen menjadi 49,58 persen.
"Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja dimana terbesar pada sektor perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minuman yaitu sekitar 103 ribu orang. Serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yaitu sekitar 37 ribu," kata dia.
Sementara gambaran ketenagakerjaan menurut pendidikan pada Februari 2019 bahwa separuh penduduk yang bekerja adalah berpendidikan SD ke bawah (51,08 persen). Sedangkan pada tingkat pendidikan SLTP sebesar 16,09 persen, SMA umum sebesar 17,52 persen, SMA kejuruan sebesar 5,77 persen, Diploma hanya sebesar 2,39 persen dan S1 ke atas sebesar 7,15 persen.
"Kecenderungan yang terlihat adalah semakin tinggi tingkat pendidikan, penyerapan tenaga kerja semakin rendah. Jumlah penduduk yang kerja menurut tingkat pendidikan SMA dan S1 ke atas mengalami peningkatan. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA kejuruan dan diploma justru mengalami sedikit penurunan," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019