Pontianak (ANTARA) - Mahasiswa Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Teluk Keramat (IMTEK) berharap Pemerintah Daerah (pemda) menggencarkan program unggulan pemuda siap kerja sebagai jawaban atas meningkatnya angka pengangguran.
"Pemerintah Kabupaten Sambas memiliki sembilan program unggulan di antaranya yang kami soroti ialah pemuda siap kerja dan OVOP (One Village One Product) atau satu desa satu produk unggulan. Program pemuda siap kerja harus digencarkan karena angka pengangguran meningkat," ujar Kepala Bidang Litbang IMTEK, Putri saat dihubungi di Sambas, Ahad.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data BPS terbaru Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sambas mengalami tren kenaikan yakni pada 2020 sebesar 3,48 persen, 2021 sebesar 3,71 persen, 2021 sebesar 3,97 persen dan pada 2022 naik menjadi 5,08 persen.
"Pemda memiliki program unggulan pemuda siap kerja, namun berbanding terbalik dengan data BPS yang mana angka pengangguran di Sambas semakin meningkat. Ini membuktikan bahwa program pemuda siap kerja serta OVOP belum maksimal untuk mendongkrak ketersediaan lapangan pekerjaan di Sambas," kata dia.
Menurut dia, Pemda harus membuat gebrakan baru sehingga pengangguran di Sambas dapat di atasi. Berdasarkan hasil pengamatan Litbang IMTEK, fenomena sosial mengenai masyarakat yang bekerja di luar semakin banyak. Contohnya, ke luar negeri karena Sambas di daerah perbatasan jadi masyarakatnya ramai yang memilih bekerja di luar dibandingkan di daerahnya sendiri.
"Kami berharap pemerintah dapat menepati janjinya dengan menciptakan lapangan pekerjaan yg semakin luas. Sehingga tingkat pengangguran di Kabupaten Sambas dapat menurun dan masyarakat dapat merasakan adanya perwujudan program pemuda siap kerja tersebut," papar dia.*