Ketua Satgas Pangan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, AKP Michael Terry Hendrata mengatakan sejauh ini belum ditemukan barang ilegal dari Malaysia yang masuk ke daerah itu baik dalam tindakan penangkapan maupun pada saat pemantauan di pasar.
“Kami memastikan tidak ada barang ilegal asal Malaysia yang masuk melalui jalur Perbatasan Jagoi Babang, terlebih setelah kami bersama instansi terkait melakukan monitoring pasar,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Michael Terry Hendrata menjelaskan bahwa Satgas Pangan Polres Bengkayang dibentuk untuk memantau harga-harga yang ada di Kabupaten Bengkayang, serta mengantisipasi terjadinya penimbunan atau mafia pangan di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1140 Hijriah.
"Untuk mencegah masuknya barang ilegal dari Malaysia melalui perbatasan Jagoi Babang termasuk pada barang makanan kita dari Satgas Pangan Polres Bengkayang terus melakukan pencegahan dan pemeriksaan arus barang masuk ke kabupaten Bengkayang. Kembali hingga saat ini belum kita temukan barang ilegal tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, belum lama ini juga, Kapolres Bengkayang, AKBP Yos Guntur Yudi Fauris Susanto mengatakan bahwa pihaknya juga terus melakukan pengawasan di wilayah perbatasan Jagoi Babang, mengingat perbatasan menjadi jalur yang rentan masuknya barang ilegal.
"Wilayah kita ini berbatasan dengan Malaysia, kami dari intelijen yang dibantu oleh Direktorat Intelijen Polda Kalbar dan dari Mabes Polri pun bersama melakukan pengamanan di perbatasan. Hal itu untuk mencegah barang-barang ilegal yang masuk di wilayah hukum Polres Bengkayang," terangnya.
Menurut dia, pengamanan tersebut dilakukan agar tidak ada lagi baik itu sembako, beras, gula, bawang dan sebagai masuk di Indonesia, terutama di Kalbar dan dapat mengganggu perekonomian Indonesia karena berpotensi merusak harga pasaran yang ada.
"Tentu ini sangat mengganggu perekonomian Kalbar sehingga perlu pengawasan dan penindakan jika ada yang berbuat tidak sesuai aturan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Kami memastikan tidak ada barang ilegal asal Malaysia yang masuk melalui jalur Perbatasan Jagoi Babang, terlebih setelah kami bersama instansi terkait melakukan monitoring pasar,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Michael Terry Hendrata menjelaskan bahwa Satgas Pangan Polres Bengkayang dibentuk untuk memantau harga-harga yang ada di Kabupaten Bengkayang, serta mengantisipasi terjadinya penimbunan atau mafia pangan di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1140 Hijriah.
"Untuk mencegah masuknya barang ilegal dari Malaysia melalui perbatasan Jagoi Babang termasuk pada barang makanan kita dari Satgas Pangan Polres Bengkayang terus melakukan pencegahan dan pemeriksaan arus barang masuk ke kabupaten Bengkayang. Kembali hingga saat ini belum kita temukan barang ilegal tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, belum lama ini juga, Kapolres Bengkayang, AKBP Yos Guntur Yudi Fauris Susanto mengatakan bahwa pihaknya juga terus melakukan pengawasan di wilayah perbatasan Jagoi Babang, mengingat perbatasan menjadi jalur yang rentan masuknya barang ilegal.
"Wilayah kita ini berbatasan dengan Malaysia, kami dari intelijen yang dibantu oleh Direktorat Intelijen Polda Kalbar dan dari Mabes Polri pun bersama melakukan pengamanan di perbatasan. Hal itu untuk mencegah barang-barang ilegal yang masuk di wilayah hukum Polres Bengkayang," terangnya.
Menurut dia, pengamanan tersebut dilakukan agar tidak ada lagi baik itu sembako, beras, gula, bawang dan sebagai masuk di Indonesia, terutama di Kalbar dan dapat mengganggu perekonomian Indonesia karena berpotensi merusak harga pasaran yang ada.
"Tentu ini sangat mengganggu perekonomian Kalbar sehingga perlu pengawasan dan penindakan jika ada yang berbuat tidak sesuai aturan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019