Empat ABK dari Tugboat Mega 09 hingga kini masih belum ditemukan, sementara rekan mereka sebanyak lima orang ditemukan selamat setelah tugboat tersebut karam karena dihantam gelombang di Perairan Pesaguan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.
"Dari informasi yang kami terima, tugboat Mega 09 tersebut karam sekitar pukul 00.15 WIB, karena dihantam gelombang tinggi di sekitar perairan Pesaguan, Kebupaten Ketapang," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, untuk ABK yang selamat saat ini dilakukan perawatan di Rumah Sakit Agoes Djam Ketapang.
Menurut dia, pihaknya menerima laporan tugboat tersebut dari Akhiang (pemilik agen kapal) sekitar pukul 10.45 WIB, dan sekitar 10.55 WIB pihaknya memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Ketapang.
"Sekitar satu jam 40 menit Tim Rescue tersebut tiba di lokasi menggunakan kapal cepat jenis Rigit Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR Ketapang," ungkapnya.
Hery menambahkan, berdasarkan laporan yang mereka terima, kapal dengan total ABK sembilan orang itu tenggelam karena diduga hantaman keras gelombang tinggi.
"Hingga saat ini Tim SAR gabungan, masih melakukan pencarian dengan berkoordinasi bersama Polair, TNI AL, KSOP dan pihak agen kapal," kata Hery.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Dari informasi yang kami terima, tugboat Mega 09 tersebut karam sekitar pukul 00.15 WIB, karena dihantam gelombang tinggi di sekitar perairan Pesaguan, Kebupaten Ketapang," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, untuk ABK yang selamat saat ini dilakukan perawatan di Rumah Sakit Agoes Djam Ketapang.
Menurut dia, pihaknya menerima laporan tugboat tersebut dari Akhiang (pemilik agen kapal) sekitar pukul 10.45 WIB, dan sekitar 10.55 WIB pihaknya memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Ketapang.
"Sekitar satu jam 40 menit Tim Rescue tersebut tiba di lokasi menggunakan kapal cepat jenis Rigit Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR Ketapang," ungkapnya.
Hery menambahkan, berdasarkan laporan yang mereka terima, kapal dengan total ABK sembilan orang itu tenggelam karena diduga hantaman keras gelombang tinggi.
"Hingga saat ini Tim SAR gabungan, masih melakukan pencarian dengan berkoordinasi bersama Polair, TNI AL, KSOP dan pihak agen kapal," kata Hery.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019