Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat bahwa Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Kalbar Triwulan II 2019 tumbuh 5,15 persen dibandingkan triwulan sebelumnya di tahun yang sama.

"Kemudian secara year-on-year (y-o-y) dibandingkan Triwulan II 2018, pertumbuhan produksi IBS Triwulan II 2019 juga naik yakni 34,37 persen," ujar Kepala BPS Kalbar, Pitono di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan  dari hasil penghitungan Survei IBS bulanan menunjukkan di Triwulan II 2019 peningkatan produksi terjadi pada Industri Karet dan Barang dari Karet (KBLI 22) dengan pertumbuhan 11,57 persen (q-to-q) dan Industri Makanan (KBLI 10) yang tumbuh 3,25 persen.

"Kemudian, Industri Kayu dan Barang dari Kayu (KBLI 16) Kalbar pada triwulan II 2019 turun sebesar 15,32 persen," jelas dia.

Lanjutnya, dibandingkan dengan Trwulan II tahun 2018, secara (y-on-y) Industri Makanan (KBLI 10) pada Triwulan I 2019 tumbuh sebesar 44,73 persen dan Industri Karet dan Barang dari Karet (KBLI 22) tumbuh 20,04 persen.

"Sedangkan untuk Industri Kayu dan Barang dari Kayu (KBLI 16)mengalami penurunan sebesar 14,57 persen," kata dia.

Sementara untuk Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (VIMK) selama Triwulan II tahun 2019, produksi IMK (q-to-q) turun 1,90 persen dibandingkan triwulan I tahun 2019.

"Secara nasional, produksi IMK naik sebesar 0,24 persen. Pertumbuhan produksi IMK (y-on-y) di Kalbar naik sebesar 5,70 persen, sementara pertumbuhan IMK nasional naik 5,52 persen," papar nya.

Pada IMK Triwulan II Tahun 2019 terdapat beberapa jenis industri yang tumbuh positif. Industri dengan pertumbuhan terbesar adalah yakni Industri Farmasi, Obat Kimia, dan Obat Tradisional (KBLI 21) tumbuh 30,07 persen, Industri Tekstil (KBLI 13) tumbuh sebesar 25,86 persen, Industri Furnitur (KBLI 31) tumbuh 17,24 persen.

"Pertumbuhan negatif produksi IMK pada triwulan II 2019 terjadi pada Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) turun 23,36 persen, Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (KBLI 25) turun 13,78 persen, dan Industri Minuman (KBLI 11 yang turun 7,56 persen," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019