Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Pitono,  mencatat bahwa pada September 2019, neraca perdagangan Kalbar surplus sebesar 69,49 juta dolar AS.

“Neraca perdagangan Kalbar saat ini menunjukkan tren membaik yang ditunjukkan adanya surplus, lantaran nilai ekspor kita yang lebih besar daripada impor. Semoga hingga akhir tahun kondisi surplus masih terjaga,” ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia menyebutkan untuk nilai ekspor Kalbar sendiri pada September 2019 turun 2,44 persen dibanding Agustus 2019 yaitu dari 105,7S juta dolar AS menjadi 103,17 juta.dolar AS.

Bahan Kimia Anorganik (H528), Bijih, Kerak, dan Abu Logam (H526), serta Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS15), merupakan tiga komoditi unggulan ekspor Kalbar September 2019, yaitu masing-masing berkontribusi 42,95 persen, 25,78 persen, dan 12,29 persen.

“Malaysia, Tiongkok, dan India merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalbar terbesar pada September 2019, masing-masing mencapai nilai ekspor 40,76 juta dolar AS, 37,85 juta dolar AS, dan 10,88 juta dolar AS dengan kontribusi 89,49 juta dolar AS atau 86,75 persen,” kata dia.

Sementara untuk nilai impor Kalbar September 2019 turun 37,39 persen dibanding Agustus 2019 yaitu dari 53,79 juta dolar AS turun menjadi 33,68 juta dolar AS.

Bahan Bakar Mineral (H527), mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84), serta Besi dan Baja (HS72), merupakan penyumbang impor terbesar Kalbar pada September 2019. Ketiga golongan barang tersebut menyumbang masing-masing 49,23 persen, 14,99 persen, dan 7,42 persen dengan kontribusi 71,64 persen.

Malaysia, Tiongkok, dan Singapura merupakan tiga negara pemasok terbesar impor Kalbar pada September 2019 yaitu masing-masing 35,81 persen, 35,45 persen, dan 15,23 persen, dengan kontrlbusi 29.13 juta dolar AS atau 86,49 persen dari keseluruhan nilai impor Kalbar.

"Sebagian besar impor Kalbar berasal dari Asia yaitu 29,70 juta dolar AS atau 88,18 persen sedangkan kontribusi nilai impor berasal dari Negara Utama Lainnya (Jerman, Lithuania, Amerika Serikat, Australia, dan Belarus) 3,19 juta dolar atau sekitar 9,47 persen serta 2,35 persen berasal dari negara lain nya," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019