Pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Pemerintah Jerman, melalui proyek Foclime II Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) unit 33 Kubu Raya menjadj model pencegahan karhutla terintegrasi.
"Melalui proyek ini, KPH Kubu Raya telah menyusun peta kerawanan karhutla Kabupaten Kubu Raya berdasarkan kondisi geofisik lahan (tutupan lahan dan kedalaman gambut) serta sejarah kejadian karhutla dalam kurun waktu 18 tahun (2001 – 2018)," kata Kepala KPH Kubu Raya, Amung Hidayat di Sungai Raya, Rabu.
Untuk menanggulangi karhutla di Kubu Raya, menurut dia, saat ini sedang dilakukan analisis kebutuhan penyediaan sarana infrastruktur pembasahan gambut dan sumber air berupa peta indikatif sumur bor, serta analisis mengenai keterkaitan antara kebakaran hutan dan lahan dengan indeks desa membangun (IDM).
Baca juga: Bupati Muda ajak perusahaan buat sumur bor antisipasi Karhutla
Peta ini diharapkan dapat bermanfaat dan dipergunakan oleh para pihak terkait, sehingga perlu disosialisasikan untuk menjalin kerja sama dan komitmen antar para pihak.
KPH Unit 33 juga berkoordinasi dengan para pihak antara lain Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, BPBD Kubu Raya, Manggala Agni DAOPS Pontianak, Dinas Perkim LH Kabupaten Kubu Raya, Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Bagian Ekbang Setda Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan (Sungai Raya, RAsau Jaya dan Sungai Ambawang) serta desa calon desa belajar (Teluk Bakung, Lingga, Limbung dan Rasau Jaya Umum.
Baca juga: Ratusan hektare lahan di Singkawang terbakar sepanjang 2019
"Seperti kita ketahui, tahun 2019 ini, Kabupaten Kubu Raya menghadapi musim kering yang cukup panjang dan akibatnya terjadi kebakaran hutan dan lahan yang cukup hebat. Kawasan hutan maupun di non kawasan hutan dan warga menderita korban materil maupun moril," katanya.
Dampak kekeringan tidak hanya menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, juga berakibat pada kegagalan panen, kesulitan air bersih dan gangguan kesehatan. Bahkan untuk beberapa waktu kegiatan belajar mengajar harus dihentikan.
"Untuk itu, kita telah melakukan evaluasi dan membuat rencana program 2020 penanggulangan karhutla di Kubu Raya," tuturnya.
Baca juga: Kalbar jadi percontohan penanggulangan Karhutla di Indonesia
Baca juga: Sekolah di Sintang pulangkan siswa lebih awal
Baca juga: Bupati Sintang berharap peladang terdakwa karhutla tidak ditahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Melalui proyek ini, KPH Kubu Raya telah menyusun peta kerawanan karhutla Kabupaten Kubu Raya berdasarkan kondisi geofisik lahan (tutupan lahan dan kedalaman gambut) serta sejarah kejadian karhutla dalam kurun waktu 18 tahun (2001 – 2018)," kata Kepala KPH Kubu Raya, Amung Hidayat di Sungai Raya, Rabu.
Untuk menanggulangi karhutla di Kubu Raya, menurut dia, saat ini sedang dilakukan analisis kebutuhan penyediaan sarana infrastruktur pembasahan gambut dan sumber air berupa peta indikatif sumur bor, serta analisis mengenai keterkaitan antara kebakaran hutan dan lahan dengan indeks desa membangun (IDM).
Baca juga: Bupati Muda ajak perusahaan buat sumur bor antisipasi Karhutla
Peta ini diharapkan dapat bermanfaat dan dipergunakan oleh para pihak terkait, sehingga perlu disosialisasikan untuk menjalin kerja sama dan komitmen antar para pihak.
KPH Unit 33 juga berkoordinasi dengan para pihak antara lain Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, BPBD Kubu Raya, Manggala Agni DAOPS Pontianak, Dinas Perkim LH Kabupaten Kubu Raya, Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Bagian Ekbang Setda Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan (Sungai Raya, RAsau Jaya dan Sungai Ambawang) serta desa calon desa belajar (Teluk Bakung, Lingga, Limbung dan Rasau Jaya Umum.
Baca juga: Ratusan hektare lahan di Singkawang terbakar sepanjang 2019
"Seperti kita ketahui, tahun 2019 ini, Kabupaten Kubu Raya menghadapi musim kering yang cukup panjang dan akibatnya terjadi kebakaran hutan dan lahan yang cukup hebat. Kawasan hutan maupun di non kawasan hutan dan warga menderita korban materil maupun moril," katanya.
Dampak kekeringan tidak hanya menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, juga berakibat pada kegagalan panen, kesulitan air bersih dan gangguan kesehatan. Bahkan untuk beberapa waktu kegiatan belajar mengajar harus dihentikan.
"Untuk itu, kita telah melakukan evaluasi dan membuat rencana program 2020 penanggulangan karhutla di Kubu Raya," tuturnya.
Baca juga: Kalbar jadi percontohan penanggulangan Karhutla di Indonesia
Baca juga: Sekolah di Sintang pulangkan siswa lebih awal
Baca juga: Bupati Sintang berharap peladang terdakwa karhutla tidak ditahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019