Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengharapkan setiap pelaksana proyek (kontraktor) yang ada di kota itu agar dapat segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum tutup tahun 2019.
"Saya minta agar para pelaksana proyek khususya yang menggunakan APBD Singkawang agar bisa mempercepat pengerjaan proyek yang didapat, sebelum tutup tahun," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Senin.
Baca juga: Singkawang siapkan "Ruang Kontrol" untuk maksimalkan e-government
Hal itu disampaikannya, karena masih ada beberapa pelaksana proyek yang dinilai tidak menindaklanjuti hasil rapat Pemkot Singkawang belum lama ini.
Menurutnya, pelaksana proyek terlalu santai mengerjakan pekerjaan, sementara pekerjaan hanya tinggal belasan hari lagi.
"Contoh, untuk proyek pembenahan Kota Pusaka, sampai sekarang baru mencapai 55 persen, padahal pekerjaan sudah dimulai sejak September lalu," tuturnya.
Menurutnya, sewaktu rapat pada Kamis (12/12) kemarin, pelaksana proyek akan menambah pekerja guna mengejar target pekerjaan yang akan selesai pada 31 Desember mendatang.
Baca juga: Singkawang siapkan 2.340 paket sembako murah hadapi Natal
Selain itu, pelaksana proyek juga berjanji akan bekerja dua shif (siang dan malam). "Namun, setelah kita pantau ternyata tak ada satupun yang bekerja khususnya di Jalan Diponegoro 1 dan 2 (sisi kiri dan kanan). Yang ada hanya di ujung Jalan Diponegoro saja," ujarnya.
Kalau kerjanya seperti ini, bagaimana bisa pelaksana proyek mengejar target penyelesaian. Apalagi pekerjaan ini terletak di dalam kota.
"Begitu kah cara kerja, kalau tidak bisa kerja jangan ikut tender," pungkasnya.
Menurutnya pula, dengan kondisi pekerjaan yang berantakan seperti itu sangat menganggu pemilik ruko yang tinggal di sepanjang Jalan Diponegoro Pasar.
Baca juga: Pemkot Singkawang bertekad rebut kembali penghargaan Adipura
"Siang malam orang WhatApp saya, mempertanyakan kapan selesai, karena sekarang ini merupakan saat tinggi-tingginya orang belanja," katanya.
Harusnya, pelaksana proyek kerjanya per blok. Yang artinya, setelah blok yang dikerjakan selesai, barulah mereka boleh pindah ke blok yang lain. Kemudian, setelah melakukan pembongkaran, harusnya sampah-sampah bekas bongkaran langsung diangkut pada hari itu juga.
"Tapi kenyataannya di lapangan kan beda. Dia bongkar-bongkar, tapi belum ada satu blok pun yang selesai. Itu kesalahan manajemen yang dia lakukan," jelasnya.
Baca juga: Pemkot Singkawang akan kembangkan objek wisata Batu Belimbing
Dari peninjauan ini, pelaksana melalui pengawas berjanji akan menyelesaikan semuanya pada 20 Desember. Sementara gerbang Kota Pusaka, dia janjikan akan berdiri pada tanggal 16 Desember.
"Kita lihat saja nanti, karena dalam beberapa hari ini akan saya tinjau terus," katanya.
Baca juga: Pemkot Singkawang alokasikan CPNS untuk penyandang disabilitas
Baca juga: Pemkot Singkawang segera fungsikan pasar semi Modern Bagak Sahwa dan Naram
Baca juga: Kota Singkawang buka 146 formasi CPNS 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Saya minta agar para pelaksana proyek khususya yang menggunakan APBD Singkawang agar bisa mempercepat pengerjaan proyek yang didapat, sebelum tutup tahun," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Senin.
Baca juga: Singkawang siapkan "Ruang Kontrol" untuk maksimalkan e-government
Hal itu disampaikannya, karena masih ada beberapa pelaksana proyek yang dinilai tidak menindaklanjuti hasil rapat Pemkot Singkawang belum lama ini.
Menurutnya, pelaksana proyek terlalu santai mengerjakan pekerjaan, sementara pekerjaan hanya tinggal belasan hari lagi.
"Contoh, untuk proyek pembenahan Kota Pusaka, sampai sekarang baru mencapai 55 persen, padahal pekerjaan sudah dimulai sejak September lalu," tuturnya.
Menurutnya, sewaktu rapat pada Kamis (12/12) kemarin, pelaksana proyek akan menambah pekerja guna mengejar target pekerjaan yang akan selesai pada 31 Desember mendatang.
Baca juga: Singkawang siapkan 2.340 paket sembako murah hadapi Natal
Selain itu, pelaksana proyek juga berjanji akan bekerja dua shif (siang dan malam). "Namun, setelah kita pantau ternyata tak ada satupun yang bekerja khususnya di Jalan Diponegoro 1 dan 2 (sisi kiri dan kanan). Yang ada hanya di ujung Jalan Diponegoro saja," ujarnya.
Kalau kerjanya seperti ini, bagaimana bisa pelaksana proyek mengejar target penyelesaian. Apalagi pekerjaan ini terletak di dalam kota.
"Begitu kah cara kerja, kalau tidak bisa kerja jangan ikut tender," pungkasnya.
Menurutnya pula, dengan kondisi pekerjaan yang berantakan seperti itu sangat menganggu pemilik ruko yang tinggal di sepanjang Jalan Diponegoro Pasar.
Baca juga: Pemkot Singkawang bertekad rebut kembali penghargaan Adipura
"Siang malam orang WhatApp saya, mempertanyakan kapan selesai, karena sekarang ini merupakan saat tinggi-tingginya orang belanja," katanya.
Harusnya, pelaksana proyek kerjanya per blok. Yang artinya, setelah blok yang dikerjakan selesai, barulah mereka boleh pindah ke blok yang lain. Kemudian, setelah melakukan pembongkaran, harusnya sampah-sampah bekas bongkaran langsung diangkut pada hari itu juga.
"Tapi kenyataannya di lapangan kan beda. Dia bongkar-bongkar, tapi belum ada satu blok pun yang selesai. Itu kesalahan manajemen yang dia lakukan," jelasnya.
Baca juga: Pemkot Singkawang akan kembangkan objek wisata Batu Belimbing
Dari peninjauan ini, pelaksana melalui pengawas berjanji akan menyelesaikan semuanya pada 20 Desember. Sementara gerbang Kota Pusaka, dia janjikan akan berdiri pada tanggal 16 Desember.
"Kita lihat saja nanti, karena dalam beberapa hari ini akan saya tinjau terus," katanya.
Baca juga: Pemkot Singkawang alokasikan CPNS untuk penyandang disabilitas
Baca juga: Pemkot Singkawang segera fungsikan pasar semi Modern Bagak Sahwa dan Naram
Baca juga: Kota Singkawang buka 146 formasi CPNS 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019