Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Horison mengatakan pihaknya akan memberikan perhatian serius bagi masyarakat yang menderita pneumonia ringan, sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona di provinsi itu.

"Pneunomia ringan merupakan penyakit yang diderita masyarakat dengan gejala berupa batuk berdahak (dahak biasa berwarna kekuningan atau kehijauan) disertai sesak napas, pernapasan cuping hidung, dan penggunaan otot-otot pernapasan dada berlebihan) yang merupakan salah satu ciri gejala NC0v/Corona," kata Horison di Pontianak, Selasa.

Mantan Kepala Dinas Kabupaten Kapuas Hulu itu menambahkan, pihaknya ingin memberi pengertian jika saat ini ada seseorang yang mengalami batu dan pilek dan setelah diperiksa terdapat Pneumonia ringan, maka orang tersebut akan masuk dalam pengawasan pihaknya.

"Bahkan kawan-kawan jurnalis sekali pun, jika mengalami pneumonia tersebut, maka akan kita berikan tindakan khusus," tuturnya.

Hal ini sebagai langkah antisipasi dan bukan berarti pasien yang dinyatakan terkena pneumonia ringan lalu dinyatakan positif terkena virus corona, karena penyakit ini tanda-tandanya diawali dengan batuk, pilek, badan lemah, sesak nafas dan tenggorokan kering.

"Ini merupakan gejala umum untuk gejala flu, namun karena corona ini jenis baru, tentu harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena bukan berarti anda mengalami hal-hal di atas lalu dinyatakan terkena corona," katanya.

Dikatakan Horison, hal itu juga yang telah dilakukan pihaknya terhadap salah satu pasien yang mendapatkan perlakukan khusus di ruang isolasi RSUD Sudarso yang masuk dalam pengawasan karena dikhawatirkan terdjangkit Corona, mengingat pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Kuala Lumpur yang masuk dalam negara yang terjangkit corona.

"Bahkan, keluarga pasien saat ini juga masuk dalam pemantauan Dinkes Kalbar," katanya.

Dijelaskannya untuk kasus pneumonia corona virus ini, dia membagi penatalaksanaannya dalam beberapa kategori, diantaranya orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, pasien probable (pasien yang masih belum pasti terjangkit) dan kasus konfirmasi (pasien yang dinyatakan positif).

Sampai saat ini, katanya baru ada satu pasien yang masuk dalam pengawasan pihak Dinkes Kalbar dan belum ada pasien lainnya.

"Jadi, jika ada pemberitaan yang mengatakan ada pasien yang terkena corona, jelas berita itu tidak benar. Dan masyarakat saya harap hanya mempercayai informasi dari pihak rumah sakit atau dinas kesehatan terkait," kata Horison.*

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020