Kepala Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Yonni Triprayitno mengatakan jemput bola pelayanan pasport dan keluarga berencana di wilayah Sarawak, Malaysia, yang dilakukan Pemerintah Indonesia juga menguntungkan pihak tempatan.

"Kami sendiri ini untuk yang kedua kali di tahun 2020 dalam pelayanan perpanjangan pasport bagi para PMI langsung ke ladang sawit. Dan kali ini selain pelayanan pasport juga dilakukan silahturahmi dan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB MKJP dari BKKBN," kata Yonni Triprayitno di Simunjan, Sarawak, Minggu.

Sementara itu, Staf Teknis KJRI Kuching, Ronni Fajar Purba mengatakan dalam pelaksanaan pelayanan perpanjangan pasport di Tradewinds Plantations Berhard Ladang Ladong, Simunjan ini KJRI Kuching melayani sekitar 15 orang pekerja Indonesia yang melakukan perpanjangan atau penggantian pasport.

 "Upaya 'jemput bola' pelayanan pasport KJRI Kuching ini merupakan upaya pemerintah RI melalui kami dalam membantu dan meringankan perpanjangan dan penggantian pasport bagi para PMI yang masa kerja mereka sudah lebih dari dua tahun dan kontrak kerjanya akan diperpanjang oleh pihak perusahaan sawit Malaysia. Sehingga para PMI ini kami beri penggantian pasport langsung di perusahaan tempat para PMI kita ini bekerja," katanya.

Dijelaskannya, proses perpanjangan dan penggantian pasport di ladang ini, hanya pengambilan hasil wawancara data geometrik setiap pekerja yang ingin memperpanjang pasportnya.

"Sistem pembuatan pasport saat inikan online, maka percetakannya tetap kami lakukan di KJRI di Kuching. Disini hanya mengambil input data, sidik jari dan foto. Nanti setelah jadi, pihak perusahaan yang mengambil bukan pekerja itu sendiri. Jadi tidak mengganggu aktivitas kerja-kerja para PMI ini," kata Ronni.

Ia yakin, dengan pola jemput bola pelayanan perpanjangan pasport ini sangat meringankan para PMI dan dari segi biaya lebih hemat. Sebab para PMI ini tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi, makan bahkan menginap yang lumayan besar hanya untuk mengurus pasport ke Kuching dari tempatnya bekerja.

"Kegiatan pelayanan ini tentu sangat di dukung oleh perusahaan-perusahaan kebun kelapa sawit yang ada di Malaysia khususnya di Sarawak ini. Karena ini saling menguntungkan baik bagi para PMI maupun pihak perusahaan kebun. Dimana pekerja dapat terus berproduksi tanpa membuang-buang waktu hingga dua bahkan tiga hari meninggalkan pekerjaan hanya untuk mengurus perpanjangan atau penggantian pasport," ujarnya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020