Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat memantau ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Sungai Duri sebagai respon terhadap kekhawatiran masyarakat atas harga yang cenderung bergerak naik.

Kepala Desa Sungai Duri, Rezza Herlambang mengucapkan terterima kasih atas kedatangan Satgas Pangan ke pasar Sungai Duri sehingga mengetahui ketersediaan stok dan harga di lapangan.

"Kita berharap setelah laporan disampaikan ke instansi terkait bisa mencarikan solusi terhadap beberapa masalah yang muncul. Apalagi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ini kami mohon solusi," ujarnya saat dihubungi di Sungai Duri, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa di tengah merebaknya wabah COVID-19, warganya terkena imbas dari sisi pendapatan. Menurutnya jika ditambah dengan kenaikan harga- harga kebutuhan pokoknya maka sangat memberatkan masyarakat.

"Dengan kondisi yang ada, solusinya apakah nantinya bisa dilaksanakan operasi pasar kami serahkan sepenuhnya kepada instansi terkait," jelas dia.

Rezza menyatakan kenaikan harga terhadap beberapa sembako sudah terjadi dua minggu terakhir ini.

"Dalam dua minggu terakhir sejumlah harga - harga bahan pokok mulai naik signifikan," kata dia.

Saat pemantauan Satgas Pangan Bengkayang memeriksa sejumlah toko atau agen sembako yang ada di pasar Sungai Duri dan Pasar Somban. Dalam pemantauan terdapat beberapa bahan kebutuhan yang stoknya berkurang bahkan hilang atau habis seperti gula pasir. Harga gula pun merangkak naik berkisar 22.000-25.000 per kilogram. Bahan kebutuhan lain yang mengalami kenaikan adalah bawang merah bawang, bawang putih dan cabe kering.

Setelah sidak ke pasar, tim bergeser ke penampung atau agen ikan dan hasil laut didapati bahwa harga ikan dan hasil laut cenderung stabil bahkan ada beberapa yang turun.

Sementara itu untuk harga gula di Pasar Tengah yang berada di pusat kota kabupaten harga juga naik dan mencapai Rp20.000 per kilogram.

"Rata - rata gula naik di atas 50 persen. Untuk gula pasir yang pada hari biasanya dijual normal Rp13.000 per kilogram saat ini naik drastis dan bervariasi menjadi Rp. 19.000- Rp. 20.000 per kilogramnya," ujar satu di antara pedagang Pasar Tengah, Yanto.

Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Dapil 3 Singkawang-Bengkyang, Sebastianus Darwis meminta agar pemerintah melalui instansi terkait untuk memantau harga kebutuhan pokok di pasar. Hal itu karena saat seperti ini tentu banyak spekulasi yang bermunculan. Ia juga meminta para pedagang tidak melakukan pemainan harga pasar atau menimbun barang.

"Kita wajib melakukan pemantauan sembako, kita khawatir ada kebaikan harga tentu ini menjadi control pemerintah, dinas terkait dan stakeholder. Bagaimana supaya tidak ada kenaikan harga , dan adanya ketersediaan sembako yang cukup untuk masyarakat kabupaten Bengkayang," kata dia.

Baca juga: Satgas Pangan Bengkayang tidak temukan barang ilegal dari Malaysia
Baca juga: Bengkayang jaga stok dan harga pangan stabil

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020